Ilustrasi seorang laki-laki yang kepanasan akibat terik matahari. (pexels.com/Mary Taylor)
Kasus bunuh diri akibat gelombang panas terdengar seperti adegan dalam film, ya. Apa mungkin gelombang panas memiliki efek yang begitu kuat pada pikiran manusia? Dikutip laman Slate, ternyata ini sangat mungkin terjadi.
Menurut sebuah studi tahun 2011 dari Rumah Sakit Presbyterian Kesehatan Texas, kehilangan hanya 1 persen dari massa tubuh dapat mengubah cara kerja otak kita. Itu sebabnya, panas dan dehidrasi dapat menyebabkan halusinasi, delirium, dan perilaku kekerasan, diperparah lagi jika seseorang memiliki riwayat penyakit mental.
Jika dehidrasi dan panas berlebih berubah menjadi serangan panas, hal itu dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen. Mereka yang menderita heat stroke juga mungkin mengalami kesulitan berbicara selama sisa hidup mereka.
Scientific American menjelaskan bahwa kelelahan akibat panas hanya dapat diatasi dengan hidrasi elektrolit, pergi ke tempat yang lebih dingin, dan beristirahat. Namun, gelombang panas yang terjadi pada pergantian abad ke-20 begitu parah dan mematikan karena kurangnya sumber daya yang memadai.