Gak hanya di Indonesia, krisis kepemilikan rumah juga dihadapi masyarakat di seluruh dunia. Teknologi boleh saja maju, namun harga membangun rumah masih saja mahal. Bahkan, kian taun kian mahal.
Awal tahun ini, startup arsitektur Branch Technology mengembangkan prototipe rumah 3D seluas 1.000 kaki persegi (92,3 meter persegi). Adapun, biaya yang dihabiskan mencapai US$300 ribu (sekitar Rp4,5 milIar). Tentu saja harga tersebut masih terlalu mahal.
Berita baiknya, dilansir dari Business Insider, telah ditemukan teknologi rumah cetak 3D termutakhir yang bisa memproduksi rumah dengan cepat dan biaya yang jauh lebih terjangkau. Berikut detail penjabarannya.