Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi soal aljabar (pexel.com/cottonbro studio)

Tahukah kamu, bahwa di dunia ini terdapat dua jenis arus listrik yang  terbagi menjadi arus listrik searah dan arus listrik bolak-balik. Arus listrik searah diterapkan pada benda-benda seperti baterai, panel surya, dan komputer yang memerlukan penyimpanan energi pada aliran berarah tetap. Sementara arus bolak balik memiliki aliran yang tidak tetap. 

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai rumus arus listrik searah yang terdapat dalam materi Fisika SMA. Kalau kamu butuh referensi materi yang relevan dengan arus listrik searah, baca terus sampai  akhir, ya! 

1. Pengertian arus listrik searah

ilustrasi mengisi daya tablet (pexels.com/Karolina Grabowska)

Arus listrik mengalir dari tempat berpotensial tinggi ke tempat berpotensial rendah yang berlawanan arah dengan aliran elektron.  Foster dan Sutrisno (2019) dalam buku Taktis Belajar Fisika SMA menjelaskan bahwa besaran yang menyatakan kuantitas arus listrik disebut sebagai kuat arus listrik. Jadi, kuat arus listrik adalah jumlah muatan positif yang mengalir melalui penampang kawat penghantar per satuan waktu. 

Secara matematis kuat arus listrik dinyatakan menjadi:

I = Q/t atau Q = It

Dengan: 

Q = jumlah muatan yang mengalir (coulomb, C)

t = waktu (detik/sekon, s)

I = kuat arus  (ampere, A)

Nah, sementara yang dimaksud dengan arus listrik searah (direct current/DC) adalah aliran muatan listrik yang bergerak dari area negatif ke area positif tanpa mengubah arah. Hal itu tidak seperti rangkaian arus bolak balik (alternating current/AC) di mana arus listrik dapat mengalir di kedua arah.

2. Pemanfaatan arus listik searah

Editorial Team

Tonton lebih seru di