rumus persamaan Friedmann (youtube.com/Dietterich Labs)
Sebuah persamaan yang menjelaskan alam semesta? Terdengar mustahil. Namun, itulah yang dipaparkan oleh ilmuwan Uni Soviet, Alexander Friedmann, pada 1922. Berangkat dari teori relativitas Einstein, Friedmann menunjukkan bahwa ekspansi alam semesta sejak Ledakan Besar (Big Bang) dapat dinyatakan dengan dua persamaan saja.
Persamaan Friedmann menggabungkan semua aspek penting di alam semesta, seperti lengkungannya, materi dan energi di dalamnya, dan kecepatan ekspansinya. Selain itu, persamaan ini juga mencakup beberapa konstanta, seperti kecepatan cahaya, gravitasi, dan Hubble yang menangkap kecepatan ekspansi alam semesta.
penambahan konstanta kosmologis pada rumus persamaan medan teori relativitas Einstein (owlcation.com)
Karena Einstein tak suka dengan gagasan ekspansi atau kontraksi alam semesta, ia menambahkan konstanta kosmologis (Λ) untuk menangkal gravitasi dan membuat konsep alam semesta yang statis.
Namun, saat Edwin Hubble menemukan bahwa alam semesta memang berekspansi pada 1929, Einstein menganggap konstanta tersebut sebagai salah satu kesalahan terbesarnya tersebut. Jadi, pada 1931, Einstein tak pernah lagi menggunakan konstanta kosmologis.
Meski begitu, salah satu kesalahan terbesar Einstein tersebut ternyata membuahkan hasil. Saat konstanta kosmologis Einstein digunakan, ternyata terdapat energi gelap yang menjadi faktor percepatan ekspansi alam semesta.