ilustrasi fisika (unsplash.com/roman mager)
Jika dijabarkan, rumus di atas menunjukkan secara singkat bahwa penentuan momen gaya berdasar pada tiga hal. Hal tersebut yakni besar kecilnya gaya, jarak gaya dari titik poros, dan arah gaya.
Besar kecilnya gaya (F)
Sebagaimana rumus dasar fisika, agar benda bisa berubah gerak, maka harus dikenai gaya. Ketika ingin membuat pergerakan yang besar, maka perlu gaya yang besar pula. Sebaliknya, kalau ingin menggeser sedikit, maka gaya yang diberikan lebih sedikit.
Begitu pula pada momen gaya. Ketika gaya yang diberikan sedikit, maka gerak melingkar yang timbul pun hanya kecil. Semakin besar gaya pada suatu titik, pun makin besar pula efek gaya yang ditimbulkan.
Jarak gaya dari titik poros (r)
Besarnya gaya yang diberikan, terpengaruh pula oleh jarak gaya dari titik poros. Semakin jauh jaraknya dari titik poros, maka semakin besar momen gaya yang tercipta.
Misalnya, pada gagang pintu. Porosnya adalah bagian kenop yang menempel pada daun pintu. Sementara, yang kamu pegang untuk membuka pintu adalah letak momen gaya. Semakin ujung luar kamu memegangnya, maka makin mudah pintu terbuka karena momen gaya yang timbul lebih besar.
Arah gaya
Selain dua hal di atas, arah gaya juga berpengaruh terhadap besaran momen gaya. Momen gaya terbesar dihasilkan ketika gaya yang diberikan tegak lurus atau 90 derajat terhadap benda.
Berbeda jika sudut arah gaya tidak 90 derajat. Ketika arah gaya kurang atau lebih dari sudut siku, maka momen gaya yang tercipta lebih kecil.