Pexels.com/Miriam Fischer
Dilansir laman WHO, virus nipah adalah virus zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia. Rantai penularan virus ini bisa melalui berbagai macam perantara, misalnya melalui makanan terkontaminasi atau dari orang ke orang. Awalnya, virus ini ditemukan di wilayah Sungai Nipah, Malaysia pada 1998 dan sempat diisolasi pada 1999.
Virus nipah diduga ditularkan oleh kelelawar liar yang menginfeksi buah-buahan, baik itu buah hutan maupun buah perkebunan. Buah-buah yang terinfeksi bisa tersebar dan jatuh ke tanah dan akhirnya dimakan oleh hewan ternak, misalnya babi. Karena belum ada pengobatan yang efektif, satu-satunya cara mengatasi virus ini adalah menghindari kontak langsung dengan semua hal yang diduga terpapar oleh virus nipah.
Virus ini juga sempat menjangkiti Singapura, India, Bangladesh, dan mungkin beberapa wilayah lainnya. Dalam banyak kasus, paparan virus Nipah bisa terjadi akibat kontak dengan kelelawar, babi, buah-buahan tidak higienis, dan jus atau buah kurma mentah. Biasanya, buah-buahan di perkebunan memang bisa terkontaminasi oleh urine dan liur dari kelelawar buah.