Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Homo Sapiens (Wikimedia Commons/Fährtenleser and Kulmalukko)
Homo Sapiens (Wikimedia Commons/Fährtenleser and Kulmalukko)

Intinya sih...

  • Debat Homo sapiens pertama yang menguburkan jenazahnya tak kunjung usai

  • Homo naledi diduga telah melakukan praktik penguburan sebelum manusia modern muncul

  • Penemuan fosil dan analisis terbaru menunjukkan bukti-bukti tertua praktik pemakaman di Afrika Selatan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perdebatan sengit mengenai Homo sapiens menjadi spesies pertama yang menguburkan jenazahnya di tanah, tidak pernah berakhir.

Setelah sepuluh tahun, paleoantropolog Lee Berger dan timnya tidak akan membiarkan hipotesis mereka mati bahwa spesies berotak kecil bernama Homo naledi telah menguburkan jenazahnya, jauh sebelum manusia modern muncul.

Perkiraan waktu

Makalah terbaru mereka yang memaparkan ulasan ulang terhadap situs pemakaman hominin yang kontroversial, menanggapi kritik sebelumnya untuk kembali menegaskan bahwa tempat kelahiran manusia di Afrika Selatan merupakan tempat penemuan bukti-bukti tertua praktik pemakaman.

Tim tersebut menjelaskan mengapa mereka berpendapat bahwa ini adalah penjelasan paling sederhana mengenai bagaimana tulang-tulang H. naledi yang banyak ditemukan berakhir di dalam sistem gua yang dalam di dekat Johannesburg.

Hominins ini hidup lebih dari 240.000 tahun yang lalu, sementara Homo sapiens awal dan kerabat Neanderthal kita diperkirakan baru mulai mengubur jenazah mereka sekitar 120.000 tahun yang lalu.

Butuh bukti yang lebih kuat

patung Homo sapiens yang dipamerkan di Museum Naturhistoriches (wikimedia.org/Wolfgang Sauber)

Klaim bahwa H. naledi memiliki praktik pemakaman lebih dari 120.000 tahun sebelum spesies kita sendiri adalah klaim yang monumental, jadi wajar jika ilmuwan lain ingin bukti yang tak terbantahkan.

Hipotesis ini pertama kali diajukan oleh Berger dan timnya pada tahun 2015, ketika mereka mengumumkan penemuan fosil sisa-sisa. Setidaknya 15 individu dari spesies hominin yang sebelumnya tidak diketahui, di dalam gua yang terletak jauh di bawah tanah di Afrika Selatan.

Apa yang ditemukan?

Ukiran di dinding dan fragmen arang membuat para ilmuwan menduga bahwa ini adalah situs pemakaman yang disengaja. Namun, bukti yang ada hanyalah bukti tidak langsung, dan hal ini memicu perdebatan sengit tentang apa yang mendefinisikan pemakaman serta cara terbaik untuk membuktikan keberadaannya.

Pada tahun 2023, Berger dan rekan-rekannya menerbitkan serangkaian preprint tentang penggalian terbaru mereka. Namun, banyak ilmuwan tetap tidak yakin dengan argumen bahwa arang tersebut tidak ditanggalkan dengan benar, lubang pemakaman tidak jelas definisinya dan ukiran di dinding bahkan bukan buatan manusia.

Tinjauan terkini

Ilustrasi Kuburan (Pexels.com/Brett Sayles)

Sebuah tinjauan mendalam terhadap makalah pra-cetak tersebut, yang diterbitkan pada tahun 2024, menambahkan bahwa analisis Berger dan timnya jauh dari cukup untuk membuktikan bahwa H. naledi memiliki praktik pemakaman yang disengaja.

Tanpa menyerah, Berger dan timnya terus berupaya, menanggapi revisi-revisi tersebut.

Publikasi terbaru mereka menjelaskan bahwa di setidaknya tiga lokasi, jenazah-jenazah tersebut terperangkap dalam sedimen setelah mereka tiba di sistem gua. Hal ini membantah anggapan bahwa jenazah-jenazah tersebut jatuh ke dalam gua dan secara bertahap tertutupi oleh sedimen.

Editorial Team