Awalnya, kongsi dagang Belanda VOC memilih Ambon sebagai pusat kekuasaannya. Alasannya sederhana. Lokasi Ambon berada di jantung kepulauan rempah, Maluku. Maluku oleh bangsa barat dikenal sebagai The Spicy Island, surga rempah karena komoditas cengkeh dan pala yang sangat kaya di kepulauan tersebut.
Namun, seorang Gubernur Jenderal bertangan besi bernama Jaan Pieterszoon Coen kemudian memindahkan pusat kekuasaan kongsi dagang tersebut ke sebuah daerah di wilayah barat Pulau Jawa. Kota tersebut kemudian dikenal dengan sebutan Batavia, yang kini menjadi Jakarta, ibu kota dari negara kita Indonesia.
Mengutip dari buku Batavia Kota Banjir, karangan dari jurnalis ternama Alwi Shahab dan buku Jakarta: Sejarah 400 Tahun karya Susan Blackburn, berikut ini sedikit cerita menarik untuk diketahui tentang persoalan banjir di ibu kota Jakarta pada masa kolonialisme Belanda.