ilustrasi kembang api (unsplash.com/Jamie Street)
Catatan sejarah bubuk mesiu tidak terbatas penggunaannya pada peledak dan bahan alat perang saja. Cara kerja gunpowder kemudian juga berkembang sebagai properti yang digunakan untuk tradisi.
Penduduk China menamai bubuk mesiu sebagai 火藥 (Huǒ yào). Bahan ini kemudian dimasukkan ke dalam rongga batang bambu. Ketika dilemparkan ke dalam api, gas yang dihasilkan bubuk terbakar menyebabkan tekanan besar dan meledakkan tabung. Dari sanalah cahaya berpendar menjadi 'kembang api'.
Sekitar tahun 1600 M, bentuk kembang api masih mirip dengan Tiongkok Kuno. Kembang api dan petasan menjadi bagian dari perayaan kemenangan militer, acara keagamaan, dan perayaan kerajaan. Di masa itu, warnanya masih monoton oranye cerah.
Sementara, kembang api dan petasan berwarna baru muncul sekitar 1830-an. Penemu Italia menambahkan logam seperti strontium atau barium sehingga melahirkan kembang api berbagai warna yang menarik.
Sejarah bubuk mesiu tidak berhenti sampai di sana, lho! Gunpowder masih digunakan sebagai bahan dasar kembang api dan mercon hingga saat ini.