lampion (unsplash.com/Chris Zhang)
Awalnya dibuat untuk melindungi lilin dari tiupan angin, kini lampion telah beralih sebagai ornamen yang memiliki banyak makna. Selain digunakan dalam ritual penyembahan, pada zaman dulu, terdapat cerita bahwa lampion menjadi alat untuk menipu Kaisar Jade yang saat itu marah karena burung bangau kesayangannya mati dibunuh oleh penduduk desa.
Kaisar Jade yang marah berencana untuk melenyapkan desa tersebut dengan api pada hari ke-15 bulan Lunar. Namun, putri Kaisar Jade merasa sedih dan memperingatkan warga desa tentang rencana ayahnya.
Kemudian, seorang penasihat menyarankan warga untuk menggantungkan lampion merah agar memberi kesan bahwa desa tersebut telah terbakar. Kaisar pun tertipu dan desa tersebut pun selamat.
Hal inilah yang kemudian menjadi asal mula perayaan festival lampion diadakan. Festival lampion sendiri biasanya diadakan pada hari ke-15 di bulan pertama dalam penanggalan kalender China. Di Indonesia, festival ini biasa dikenal dengan istilah Cap Go Meh.
Itulah beberapa sejarah dan makna lampion dalam perayaan Imlek. Bukan sebagai ornamen pelengkap Imlek semata, ternyata lampion memiliki banyak cerita dan makna dibaliknya. Gimana, rumah kamu sudah dipasang lampion belum?