Republik Rakyat Demokratis Korea Utara dipimpin oleh Kim Jong-un. Seperti kebanyakan diktator, ia memiliki banyak gelar, antara lain sekretaris pertama Partai Buruh, ketua Komisi Militer Pusat partai, dan panglima tertinggi Tentara Rakyat Korea.
Beberapa gelar dipegang oleh mendiang anggota keluarganya dan dianggap simbolis, dengan maksud untuk meningkatkan otoritasnya atas negara. Namun, Kim "berbagi" kekuasaan dengan ayah dan kakeknya, meskipun mereka sudah meninggal. "Kim Jong-il tetap 'sekretaris jenderal abadi' dan Kim Il Sung adalah 'presiden abadi'," lapor CNBC.
Sebagai pemimpin Korea Utara, Kim memiliki kekuasaan atas semua aspek operasinya, termasuk senjata nuklir. Bagaimana hal itu bisa diperoleh? Berikut adalah kisah yang sulit dipercaya terkait sejarah senjata nuklir di Korea Utara.
