5 Fakta Sejarah Lebaran atau Idul Fitri yang Wajib Kamu Tahu!

Lebaran, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Idul Fitri, adalah salah satu hari raya terbesar yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Merayakan kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, Lebaran memiliki makna mendalam tidak hanya sebagai momen kebahagiaan, tetapi juga sebagai waktu untuk mempererat silaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan merenungkan perjalanan spiritual selama bulan Ramadan.
Mungkin bagi beberapa umat Islam, Idul Fitri adalah masa penanda akhir periode berpuasa dari setelah sahur hingga magrib, menerima THR, dan berkunjung ke sanak saudara. Namun, Lebaran tidak hanya sekadar tentang tradisi dan perayaan, tetapi juga menyimpan sejarah yang panjang, yang mencerminkan perkembangan budaya, agama, dan masyarakat. Artikel ini akan mengulas sejarah Lebaran, dari asal-usulnya hingga bagaimana perayaan ini berkembang seiring waktu.
1. Sejarah Idul Fitri atau Lebaran
Idulfitri (عيد الفطر) adalah hari pertama Syawal, bulan ke-10 dalam Kalender Hijriyah.
Menurut sejarah Islam, Idulfitri dirayakan pertama kali oleh Nabi Muhammad SAW setelah ia hijrah dari Mekkah ke Madinah pada 622 Masehi. Saat Nabi Muhammad SAW ke Madinah, Baginda Rasulullah melihat bahwa ada dua hari perayaan, Idulfitri dan Iduladha. Karena bersifat "lebih kecil" dibandingkan Iduladha, maka Idulfitri disebut "Idul Kecil".
Disesuaikan dengan kalender Masehi, tanggal jatuhnya Idulfitri didasarkan pada penampakan Bulan baru oleh otoritas keagamaan setempat. Idulfitri jatuh setelah sebulan penuh berpuasa selama Ramadan, bulan ke-9 Hijriyah, di waktu yang berbeda tiap tahunnya. Oleh karena itulah, Idulfitri memiliki makna "Festival Berbuka Puasa".