Parfum Coco Chanel (unsplash.com/Laura Chouette)
Dalam dekade-dekade terakhir, teknologi terus mengubah wajah industri parfum. Seiring pergantian abad, parfum biasanya berasal dari aroma bunga tunggal. Namun, saat ini parfum sangat kompleks, terdiri dari banyak bahan kimia alami dan sintetis yang sering disebut sebagai notes atau overtones. Hingga saat ini, penggunaan bahan sintetis dalam parfum semakin luas, dan merek terkenal seperti Dior, Estée Lauder, dan Calvin Klein terus memimpin dalam inovasi formulasi dan pemasaran dengan ciri khasnya masing-masing.
Sejarah parfum ini memperlihatkan bahwa aroma bukan hanya tentang wangi yang menyenangkan, tetapi juga tentang warisan budaya dan ekspresi diri. Sejak ditemukan dari zaman kuno hingga era modern, parfum telah menjadi cermin dari perubahan sosial, kebudayaan, dan perkembangan teknologi. Dalam setiap semprotan, kita dapat melanjutkan perjalanan tak terlupakan melalui jejak sejarah aromatik manusia. Menarik sekali, bukan?