Pukul 09.45 serangan berakhir, sebagai akibat dari serangan militer Jepang, sebanyak 2400 prajurit Amerika meninggal dan 1200 lainnya terluka, 19 kapal tenggelam dan rusak berat termasuk 8 kapal perang, serta lebih dari 230 pesawat hancur di darat. Beruntungnya, tangki minyak terbesar milik Amerika yang menampung 4,5 jt barel tidak menjadi sasaran militer Jepang.
Saat Pearl Harbor hancur, lebih dari 230 pesawat udara milik AS hancur, 3 kapal penjelajah, 1 kapal latih anti pesawat udara, 1 kapal penyebar ranjau hancur dan masih banyak kapal-kapal AS yang rusak dan hancur. Akan tetapi fasilitas logistik seperti pangkalan, galangan kapal, pembangkit tenaga listrik, fasilitas pemeliharaan, fasilitas penyimpanan torpedo, fasilitas bahan bakar minyak, dermaga kapal selam dan bangunan markas pangkalan tidak ikut diserang.
Hal ini yang menjadi penyebab terbesar kegagalan Jepang dalam membombardir Amerika. Sebelumnya Amerika diyakini telah mempersiapkan diri terkait penyerangan Jepang ini. Sehingga pusat-pusat pemeliharaan dan sumberdaya pertahanan lainnya tidak ikut dihancurkan oleh Jepang. Hal ini yang kemudian menyebabkan AS dapat bangkit dengan cepat.
Nah, berdasarkan sejarah di atas dapat diketahui bahwa energi merupakan kebutuhan utama yang tidak lepas dari kehidupan bernegara dan berbangsa. Oleh karena itu, perebutan energi adalah merupakan bentuk sebuah perang yang tidak berkesudahan bahkan hingga kini.