Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang kulit hitam yang memberikan hak pilihnya dalam pemilu (commons.wikimedia.org/TradingCardsNPS)

Terlepas dari kenyataan bahwa memilih adalah hak konstitusional di Amerika Serikat, banyak orang kulit hitam justru dibunuh karena menjalankan dan mendukung hak tersebut. Penindasan dan intimidasi terhadap pemilih terjadi dalam berbagai bentuk, salah satunya keberadaan kelompok Ku Klux Klan (KKK) yang menyebarkan teror kepada warga kulit hitam pada 1920-an.

Di hari pemilu Amerika Serikat pada 1920, hanya satu warga kulit hitam di kota Ocoee, Florida, yang berhasil memberikan suaranya. Ia adalah July Perry. Namun, karena tindakannya itu, dia digantung secara brutal dan warga sipil kulit putih membakar lingkungan warga kulit hitam hingga rata dengan tanah.

Selama beberapa hari, setiap penduduk kulit hitam di Ocoee diusir dari kota. Ocoee akhirnya menjadi "kota matahari terbenam" lainnya di Amerika Serikat. Ocoee tidak memiliki satu pun penduduk kulit hitam sampai tahun 1981.

Penindasan dan intimidasi terhadap pemilih, terutama warga kulit hitam, masih menjadi masalah penting dalam pemilu di Amerika tahun 2020. Agar masalah-masalah tersebut dapat diatasi, seharusnya kita semua memahami sejarah yang pernah terjadi. Berikut adalah hari pemilu terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.

1. Ocoee, Florida sebelum 1850-an

Keluarga Suku Seminole Cypress Tiger di kamp mereka, dekat Kendall, Florida, tahun 1916. (commons.wikimedia.org/John Kunkel Small)

Sebelum orang Eropa menginvasi Florida pada abad ke-16, terdapat ratusan ribu penduduk asli yang tinggal di wilayah tersebut, yaitu lebih dari 20 kelompok berbeda. Pada 1700-an, beberapa suku asli Georgia Selatan dan Florida Utara bergabung bersama untuk melawan penjajah Eropa. Kelompok ini secara kolektif disebut Cimarrones, dari situlah nama suku Seminole tercipta.

Aliansi ini mencakup suku Miccosukee, Oconee, dan Creek. Meskipun saat ini masyarakat Seminole berbicara dalam berbagai bahasa dan memiliki latar belakang budaya yang berbeda, mereka dianggap sebagai bangsa yang bersatu dan berdaulat. Banyak orang yang lolos dari perbudakan, mengungsi ke suku Seminole.

Menurut laman Suku Seminole Florida, pemerintah Amerika Serikat pertama kali merelokasi masyarakat Seminole pada 1830-an. Relokasi paksa masyarakat Seminole ini berlangsung selama dua puluh tahun. Banyak yang diburu dan diusir dari tanah leluhurnya. Departemen Dalam Negeri AS tidak memberikan tempat untuk reservasi Seminole sampai tahun 1907.

2. Hiruk-pikuk kota Ocoee

Editorial Team

Tonton lebih seru di