ilustrasi memberikan angpau (pexels.com/RODNAE Productions)
Berikut ini beberapa aturan memberikan angpau saat Hari Raya Imlek.
Aturan warna merah
Sesuai namanya hong yang berarti merah, maka amplop yang digunakan untuk memberikan angpau mestinya juga berwarna merah. Selain meneladani legenda, warna merah juga melambangkan energi, kebahagiaan, dan keberuntungan menurut budaya China, melansir China Highlights.
Amplop merah tradisional sering dihiasi dengan kaligrafi dan simbol China yang indah. Sumber yang sama juga menyebutkan bahwa angpau bukan sekadar uang di dalamnya. Membungkus uang keberuntungan dalam amplop merah diharapkan dapat memberikan lebih banyak kebahagiaan dan berkah bagi penerimanya.
Pemberi dan penerima angpau
Sejarah angpau juga memuat beberapa aturan dalam memberikan dan menerimanya. Misalnya, hanya orang dewasa yang diharapkan untuk memberikan hongbao. Pemberi hongbao juga sembari mengucapkan 恭喜發財 atau Gōngxǐ fācái yang berarti harapan "semoga tahun barumu sejahtera".
Adapun bagi penerima, tidak boleh menatap kerabat atau terlalu bersemangat menerima hongbao. Jika melakukannya, maka dianggap tidak sopan dan tidak mencerminkan pengasuhan yang baik, melansir China Highlights. Kamu juga tidak boleh membuka amplop merah di hadapan pemberi atau orang lain, ya.
Jumlah uang
Uang yang dikemas dalam hongbao harus berjumlah genap. Pasalnya, genap dianggap sebagai angka keberuntungan yang menguntungkan. Hal yang sama berlaku juga saat memberikan lebih dari satu atau hongbao berpasangan, maka jumlahnya harus tetap genap.
Orang Kanton dan Hokkien memberikan hongbao berpasangan kepada anak-anak kerabat dekatnya. Tradisi ini mencerminkan bahwa hal-hal baik datang berpasangan.
Hari memberikan hongbao
Hongbao mulanya diberikan selama acara perayaan Tahun Baru Imlek saja. Namun, kini, hongbao juga oleh tamu undangan pernikahan maupun teman kepada pengantin baru. untuk membiayai pernikahan mereka.
Pada era modern, angpau tidak hanya berisi uang. Ada juga yang menyelipkan sentuhan kenangan, misalnya puisi penuh makna untuk orang-orang yang dicintainya.
Sejarah pemberian angpau yang panjang mencerminkan cinta leluhur terhadap keluarga, saudara, maupun kerabat dekat. Memberikan angpau pun tak hanya memeriahkan Imlek, tetapi juga meneladani nilai-nilai baik yang tetap dianut hingga kini.