ilustrasi cup noodle (pixabay.com/auntmasako)
Ando dan timnya terus melakukan pengembangan dan mencoba membuat mi instan dalam cangkir yang bisa diseduh dan dinikmati di mana saja. Setelah melakukan banyak percobaan, tim Ando memutuskan untuk menempatkan mi kering di dalam cangkir busa plastik. Cangkir itu juga disertai tutup yang dapat ditarik, yang terinspirasi dari wadah kacang macadamia yang dimakan Ando dalam penerbangan transpasifiknya. Tak hanya itu, Ando juga menambahkan varian rasa untuk membuat mi semakin menarik.
Dijelaskan laman Smithsonian Magazine, desainer Otaka Takeshi mendesain cangkir agar terlihat lebih baik dengan kata-kata bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Meskipun ramen kemasan cangkir dan plastik memiliki jumlah mi kering dalam berat yang sama, tetapi harga mi instan cangkir empat kali lebih mahal karena biaya pembuatannya juga mahal. Karena harganya yang mahal, mi instan cangkir dianggap sebagai makanan mewah pada masanya.
Di Jepang, normalnya masyarakat menggunakan sumpit saat makan mi. Namun, karena makan dengan sumpit sambil berjalan sulit dilakukan, Ando melengkapi setiap mi cangkir dengan garpu plastik kecil. Jadi, penjualan mi instan dalam bentuk cangkir menargetkan orang dewasa muda yang berjalan-jalan di sekitar Jepang.