Sejarah Tradisi Beli Baju Jelang Lebaran, Ini Asal-usulnya

Bukan rahasia jika Lebaran jadi satu momen menyenangkan. Pasalnya, saat Lebaran kita dapat libur panjang, THR, plus bisa berkumpul bersama keluarga. Momen Idul Fitri juga melahirkan banyak tradisi bagi masyarakat Indonesia, salah satunya kebiasaan membeli baju baru.
Berbagai pusat perbelanjaan pun banjir pengunjung yang berburu pakaian terkini. Menariknya, sejarah tradisi beli baju jelang Lebaran tercatat sudah dilakukan sejak abad ke-20, lho. Bagaimana awalnya?
Sejarah tradisi beli baju lebaran
Kamu termasuk orang yang membeli baju baru saat Lebaran? Bisa dipastikan sebagian besar masyarakat Indonesia menerapkannya sebagai kebiasaan menjelang Lebaran.
Kalau ditanya kenapa, jawabannya beragam. Ada yang menyebut karena ingin berpenampilan baru, memanfaatkan tunjangan hari raya, hingga memang tradisinya.
Well, kebiasaan membeli baju saat Lebaran tercatat sudah dilakukan sejak awal abad ke-20. Ini dibuktikan dengan catatan penasihat urusan pribumi untuk pemerintah kolonial, Snouck Hugronje, kepada Direktur Pemerintahan Dalam Negeri.
Keterangannya juga termuat dalam surat Nasihat-Nasihat Snouck Hugronje Semasa Kepegawaiannya kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889-1939 Jilid IV. Dalam surat yang ditulis 20 April 1904 tersebut, tercatat bagaimana cara masyarakat memperingati Idul Fitri.
Dijelaskan bahwa orang-orang pada masa tersebut merayakan pesta disertai dengan hidangan khusus. Mereka juga saling berkunjung dengan sanak saudara dan kerabat. Tidak ketinggalan, masyarakat juga membeli pakaian baru sebagai hiburan yang menggembirakan.