ilustrasi vape yang sedang diteliti di laboratorium (unsplash.com/CDC)
Seperti yang dilaporkan The Guardian, beberapa perusahaan sudah tidak lagi mempertanyakan keamanan rokok elektrik dan mengatakan bahwa rokok elektrik adalah produk kesehatan holistik, yaitu sejenis suplemen nutrisi. itu karena ia mengandung vitamin B12, melatonin, dan minyak asiri. Perusahaan Inhale Health dan Nutriair menyebut bahwa rokok elektrik jenis wellness vaping dianggap mampu melawan tumor, obat asma organik, obat ADHD, pengobatan demensia, membantu mencegah penyakit anemia, serta pengobatan terhadap kecemasan/depresi.
Akan tetapi, FDA sendiri secara blak-blakan mengatakan, "Klaim ini tidak terbukti dan produknya mungkin tidak efektif, hanya membuang-buang uang, tidak aman, dan dapat menghalangi atau menunda Anda mencari diagnosis serta pengobatan yang tepat dari ahli layanan kesehatan."
Masalahnya, seperti biasa, terletak pada bahan-bahan yang belum teruji. Wellness vaping, sejenis rokok elektrik yang bersifat nonnikotin dan dianggap mengandung vitamin, tidak sepenuhnya alami. Jenis rokok ini mengandung bahan kimia yang berpotensi berbahaya seperti yang telah kita bahas sebelumnya, seperti propilena glikol dan gliserol nabati.
Irfan Rahman, profesor di Pusat Medis Universitas Rochester, dengan jelas mengatakan kepada The Guardian, "Paru-paru dimaksudkan untuk menghasilkan oksigen dan bukan untuk bahan kimia kompleks ini." Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Gregory Ratti, ahli paru di University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, yang mengatakan, "Jika zat tersebut masuk ke paru-paru, hal ini sangat mengkhawatirkan."
Intinya, berpikirlah dua kali sebelum kamu menghirup bahan kimia yang akan masuk ke paru-parumu. Kesehatan adalah anugerah terbesar yang bisa dimiliki manusia. Akan tetapi, hal itu bisa menjadi bumerang bagi kita sendiri jika kita tidak menjaganya dengan baik. Yuk, hidup sehat!