Revolusi Februari terjadi di Rusia dari 8 Maret hingga 16 Maret 1917. Disebut Revolusi Februari karena pada saat itu Rusia masih menggunakan kalender Julian, dimana revolusi terjadi dari tanggal 23 Februari hingga 3 Maret. Revolusi dimulai ketika pengunjuk rasa marah dan menuntut hak-hak warga sipil, yang dirayakan sebagai Hari Perempuan Internasional. Pengunjuk rasa diikuti oleh wanita dan pria yang bekerja di pabrik terdekat.
Pada tanggal 2 Maret, sebuah kabinet untuk Pemerintahan Sementara dibentuk, dan dalam dua minggu Tsar Nicholas II setuju untuk turun tahta. Menurut Kamus Sejarah Revolusi Rusia, Mikhail Tereshchenko menjadi bagian dari Pemerintahan Sementara yang menjabat sebagai menteri keuangan dari Maret hingga Mei, dan sebagai menteri luar negeri dari Mei hingga Oktober dalam pemerintahan koalisi. Dia bahkan diangkat menjadi wakil perdana menteri pada bulan September.
Sayangnya, baik otoritas Tereshchenko maupun Pemerintahan Sementara tidak bertahan lama. Setelah Revolusi Februari, Pemerintahan Sementara berurusan dengan birokrasi, sementara Soviet Petrograd memiliki kekuatan di perkeretaapian, layanan telegraf, dan pasukan. Akibatnya, Pemerintahan Sementara menuai kritik dari banyak orang.
Pada akhirnya, kembalinya Vladimir Lenin dan penggemblengan Bolshevik menyebabkan Pemerintah Sementara dan Soviet Petrograd digulingkan pada tanggal 7 November 1917, memulai Revolusi Oktober. Dan ketika pemerintah jatuh, Tereshchenko juga mengalami nasib yang serupa.