M'banza-Kongo, Angola (whc.unesco.org)
Kerajaan Kongo yang telah ada sejak abad ke-14 berlokasi di pantai barat kawasan Afrika Tengah (sekarang Angola dan Republik Demokratik Kongo). Beribukotakan di M'banza-Kongo (bermakna 'rumah para raja'), kerajaan ini cepat berkembang setelah menaklukan banyak daerah disekitarnya.
Kongo semakin makmur berkat perdagangan gading, tembaga, dan kulit ternak. Ada pula pertumbuhan sektor pekerja seni seperti perajut kain raffia , pembuat tembikar, dan pandai besi.
Kerajaan tersebut memiliki sebuah ciri khas yaitu penggunaan kerang spiral yang dikenal sebagai nzimbu dari Luanda, sebagai mata uang perdagangan. Ekonomi Kongo semakin melejit setelah kedatangan pedagang Portugis pada abad ke-15 yang membawa barang-barang mewah, seperti sutra, keramik Cina, cermin kaca, dan manik-manik dari kaca.
Ketika pengaruh Eropa semakin kuat, raja-raja Kongo mulai memeluk agama Kristen dan pembangunan gereja banyak dilakukan. Namun, mereka tidak berhubungan baik dengan bangsa Eropa.
Kerajaan ini mulai menderita sejak abad ke-16, saat terjadi beragam permasalahan internal maupun eksternal yang menyebabkan perpecahan negara. Pada awal abad ke-20, seluruh wilayah Kongo akhirnya dikuasai oleh Portugal.