Lebih banyak dari sebelumnya, senyawa termasuk benzena tribustituen apabila ada tiga atomnya yang diganti. Selain itu, senyawa ini terdapat urutan prioritas penamaan, yakni:
COOH > SO3 > CHO > CN > OH > NH2 > R > NO2 > X
Nantinya, aturan nama baru senyawa terdiri dari:
nomor substituen selain prioritas + nama substituen selain prioritas + nama substituen paling prioritas + benzena.
Jika ada lebih dari satu substituen kurang prioritas, maka aturan penamaan senyawanya dimulai dengan urutan abjad gugus atom dan penomoran dari paling kecil. Misalnya, pada senyawa di bawah ini
ilustrasi benzena trisubstituen (IDN Times/Laili Zain)
Terdapat tiga gugus, yaitu -OH, -NO2, dan -Br. Nah, OH merupakan prioritas utama di antara seluruh gugus atom, maka ia menempati posisi pertama. Selanjutnya, urutan diputar searah jarum jam sehingga NO2 menduduki posisi nomor dua, lalu ada Br di posisi ketiga.
Posisi pertama adalah gugus atom prioritas, maka mulai dari yang lain dulu. Jika dengan abjadnya, maka yang pertama adalah Br alias ‘bromo’. Selanjutnya, namanya pun menjadi 4-bromo-2-nitrohidroksibenzena. Adapun nama lazim OH adalah fenol. Nah, agar lebih mudah bisa disebut 4-bromo-2-nitrofenol.
Gimana, sudah cukup puyeng dengan penjelasan mengenai senyawa aromatik benzena di atas? Pelan-pelan bacanya, sembari diresapi lagi supaya tidak bingung.