Sering Diyakini, Ternyata 8 Hal tentang Astronot Ini Hanya Mitos!

Astronot dianggap seperti pahlawan bagi anak-anak sekolah. Kehadirannya juga dikagumi banyak jutaan orang, banyak dari generasi sebelumnya tumbuh menyaksikan perjalanan manusia yang berhasil ke bulan untuk pertama kalinya, evolusi pesawat ulang-alik, dan viralnya Elon Musk mengenai ciptaannya. Di balik semua itu, ada desas-desus yang menjadi mitos, mitos yang menjadi legenda, dan banyak hal yang dikarang orang hingga akhirnya dipercayai banyak masyarakat.
Program luar angkasa berada di garis depan inovasi teknologi selama beberapa dekade, jadi saat kita mendengar sesuatu tentang proyek, ide atau penemuan baru yang fantastis, sulit untuk tidak mempercayainya kan. Tapi sebenarnya kita perlu mengecek kebenaran itu. Apa saja ya yang dianggap mitos-mitos itu?
1. Kualifikasi yang ketat untuk menjadi astronot
Film Hollywood memberi kita gambaran kalau menjadi astronot dibutuhkan keistimewaan dan hal-hal yang sesuai. Seolah menjadi astronot itu adalah hal yang mustahil bagi kebanyakan orang. Karena membutuhkan gelar universitas tingkat lanjut, penglihatan 20/20, IQ yang sangat tinggi, dan nyali seperti baja.
Tetapi menurut NASA, seseorang tidak perlu lagi memiliki kualifikasi untuk menjadi astronot. Jika orang itu memiliki gelar sarjana dan beberapa pengalaman yang relevan di bidang seperti teknik, ilmu fisika, matematika, atau ilmu biologi dan bisa lulus secara fisik, ia bisa saja menjadi astronot. Tidak ada batasan usia, tak perlu pengalaman militer, dan tidak harus memiliki pengalaman sebagai pilot.