Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Belalang ranting Ctenomorpha gargantua (sciencefriday.com/Museum Victoria)
Belalang ranting Ctenomorpha gargantua (sciencefriday.com/Museum Victoria)

Belalang ranting atau yang dikenal dengan nama stick insect merupakan jenis serangga ordo Orthoptera famili Phasmatodea. Keunikan belalang ranting terletak pada tubuhnya yang mirip sekali dengan ranting pohon. Kalau kamu melihatnya menempel pada batang pohon, kemungkinan besar kamu tidak akan menyadarinya kalau ia adalah serangga. Unik sekali ya? 

Terdapat lebih dari 3.000 spesies belalang ranting di dunia, lho. Ukurannya rata-rata 2,5-30 centimeter. Ia berwarna hijau atau cokelat tergantung dari habitat yang didiaminya. Berikut beberapa fakta lainnya seputar belalang ranting. Simak, yuk!

1. Hidup di daerah tropis dan sub tropis

Belalang ranting berwarna hijau (pexels.com/Mark Rz)

Belalang ranting umumnya hidup di daerah tropis dan beberapa daerah sub tropis, seperti Amerika, Kolombia, Kanada, Selandia Baru, dan wilayah Asia seperti Indonesia. Habitat aslinya adalah hutan atau padang rumput dimana mereka memiliki banyak sumber makanan. 

Belalang ranting Timema cristinae berukuran setengah inci ditemukan di Amerika Utara. Di Indonesia, tepatnya di Kalimantan, ditemukan spesies Phobaeticus kirbyi yang berukuran panjang 30 centimeter. Jika kakinya direntangkan, ukurannya menjadi 53 centimeter. Menjadikan spesies ini salah satu serangga terpanjang di dunia.

2. Punya sayap, namun tak bisa terbang

Sayap warna-warni belalang ranting (researchgate.net)

Dengan banyaknya ragam spesies belalang ranting, ada beberapa yang memiliki sayap depan pendek dan bertekstur layaknya kulit. Beberapa spesies lainnya mempunyai sayap belakang besar berwarna-warni yang terlipat di atas perut. Namun, belalang ranting diketahui tidak dapat terbang meskipun memiliki sayap.

3. Pandai berkamuflase

Belalang ranting menempel pada batang pohon (britannica.com)

Karena bentuknya yang unik seperti ranting, belalang ini dapat dengan mudah berkamuflase sebagai bagian dari pohon untuk menipu predatornya. Bahkan, jika sudah terdesak ia akan berpura-pura mati, tidak bergerak di tanah hingga disangka ranting yang patah. Dengan demikian predator akan menjauhinya karena kehilangan minat memangsa.

4. Hewan nokturnal

Belalang ranting berkamuflase (researchgate.net)

Belalang ranting merupakan hewan nokturnal. Ia banyak beraktivitas pada malam hari. Apa yang mereka lakukan di siang hari? Pada siang hari mereka motionless alias mager. Kebanyakan hanya bersantai dan beristirahat di bawah naungan pepohonan. 

5. Partenogenesis; tidak perlu kawin untuk bertelur

Belalang ranting (https://www.seacoastonline.com/Amy Poirier)

Belalang ranting betina tidak perlu kawin dengan belalang jantan untuk berkembangbiak. Betina dewasa mampu menghasilkan telur sebanyak 100-2.000 butir telur per periode peneluran. Bentuk telurnya keras dan mirip dengan bibit tanaman. Selama periode peneluran, betina dewasa akan menjatuhkan telur ke permukaan tanah, menempelkan telur pada daun, atau ada juga yang melubangi tanaman dan menempatkan telur-telurnya di dalam lubang tersebut.

6. Memiliki beberapa teknik pertahanan diri

Perbandingan ukuran belalang ranting di telapak tangan (regua.org/Nichols Locke)

Beberapa spesies belalang ranting memiliki kemampuan bertahan hidup dengan duri yang tajam pada tubuhnya, bau yang menyengat, atau kemampuan mengeluarkan racun melalui darah yang keluar dari sambungan rangka tubuhnya. Meskipun tidak berbahaya untuk manusia, namun ini dapat berguna untuk melawan predatornya.

Karena spesies ini rentan terhadap perusakan habitat, penggunaan pestisida, dan perdagangan hewan peliharaan, tugas kita melestarikannya di alam liar dengan tidak mengganggunya. Yuk, lestarikan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team