Ketika setengah juta orang Soviet menyerbu Finlandia pada 30 November 1939, Soviet sangat percaya diri bahwa merebut negara itu akan menjadi tugas yang mudah, dan sebagai bentuk hadiah ulang tahun ke-60 untuk pemimpin mereka, Josef Stalin.
Invasi tersebut menimbulkan kegemparan di media massa, karena Finlandia adalah negara netral. Ketika gambar pesawat yang menjatuhkan bom di Finlandia mencapai media, Vyacheslav Molotov, Menteri Luar Negeri Soviet, mengklaim bahwa mereka menjatuhkan makanan dan persediaan, bukan bom.
Terlepas dari kekuatan Soviet, orang Finlandia memiliki senjata yang tidak akan pernah dimiliki tentara merah, yakni Simo Häyhä, "White Death". Siapa dia sebenarnya?