Para pendukung Aljazair mengibarkan uang kertas saat pertandingan Jerman Barat v. Austria di Piala Dunia 1982. (theweek.in)
Pada Piala Dunia 1982 di Spanyol, banyak kejutan yang terjadi. Salah satu yang disorot adalah Grup 2 yang berisi Jerman Barat, Austria, Aljazair, dan Cile. Mengejutkan, Aljazair justru mengalahkan Jerman Barat dan Cile meski harus kalah dari Austria. Di sisi lain, Austria juga menekuk Cile.
Pertandingan terakhir Grup 2 berlangsung di Stadion El Molinón, Gijón, antara Jerman Barat dan Austria. Aljazair sebenarnya masih ada peluang untuk lolos dari fase grup. Akan tetapi, Jerman Barat hanya butuh menang 1–0 dari Austria agar keduanya bisa menang dan menyingkirkan Aljazair serta Cile.
Saat pertandingan dimulai, Horst Hrubesch langsung membobol gawang Burschen pada menit ke-10. Parahnya, setelah gol tersebut, kedua tim bak tidak berusaha dan hanya saling oper satu sama lain. Pemandangan tersebut membuat marah seluruh stadion yang menantikan pertandingan seru bak 1978, saat Austria menekuk Jerman Barat.
Seluruh penonton di stadion menyoraki pemain Jerman Barat dan Austria, sementara pendukung Aljazair mengibarkan kertas uang. Meski tak ada peraturan yang dilanggar, FIFA menyatakan mulai Piala Dunia 1986, semua dua pertandingan terakhir di fase grup harus dimainkan serentak, mengecilkan peluang terulangnya insiden ini.
Koran lokal El Comercio meletakkan laporan pertandingan di kolom "Kriminalitas", bahkan komentator pertandingan saat itu menyuruh penonton untuk "mematikan TV". Pertandingan ini kemudian disebut Schande von Gijón ("Aib Gijón") di Jerman dan فضيحة خيخون ("Skandal Gijón") di Aljazair.