Fauna di Indonesia sangat beragam serta memiliki warna yang eksotis dan unik, salah satunya adalah kuskus. Kuskus merupakan salah satu mamalia endemik Indonesia yang berkantung namun populasinya terus menurun.
Kuskus merupakan salah satu hewan yang dilindungi berdasarkan Permen LHK No. P.20 tahun 2018. Berikut lima spesies kuskus yang dilindungi karena populasinya terancam punah
Kuskus talaud atau kuskus beruang talaud (Ailurops melanotis) merupakan salah satu hewan primata yang memiliki warna yang eksotis yang berasal dari Indonesia. Habitat spesies eksotis ini berada di Pulau Salibabu, Sulawesi Utara.
Populasi spesies ini semakin terancam karena adanya deforestasi, perburuan, dan pertambangan yang mengakibatkan hilangnya habitat. Maka dari itu spesies ini termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi berdasarkan Permen LHK No. P.20 tahun 2018.
Kuskus pontai (Spilocuscus maculatus) atau kerap dikenal sebagai kuskus totol merupakan spesies mamalia kuskus yang memiliki corak dan warna eksotik. Spesies ini banyak ditemukan di daerah Papua pada hutan sekunder, dan hutan tropis dataran rendah.
Di dalam hutan, biasanya spesies ini mencari makan di lapisan bawah, subkanopi, dan kanopi. Namun karena tingginya perburuan pada spesies ini populasinya terus menyusut sehingga masuk dalam daftar hewan yang dilindungi berdasarkan Permen LHK No. P.20 tahun 2018.
Kuskus scham-scham (Spilocuscus papuensis) merupakan salah satu mamalia yang berasal dari pulau Papua. Spesies ini memiliki corak bulu yang eksotis dan sering dijumpai pada hutan primer maupun sekunder yang terletak di dataran rendah
Spesies ini semakin terancam karena adanya deforestasi, dan perburuan yang mengakibatkan hilangnya habitat serta penurunan jumlah populasi pada sepesies ini. Untuk menghindari kepunahan dari alam, spesies ini termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi berdasarkan Permen LHK No. P.20 tahun 2018.
Kuskus Mata Biru (Phalanger matabiru) merupakan spesies kuskus yang memiliki bola mata berwana biru. Spesies ini banyak dijumpai di pulau Ternate dan Tidore.
Masyarakat sering menyebut spesies ini sebagai Kuso yang memiliki arti hewan nocturnal dan bersifat soliter atau hidup tidak berkelompok alias menyendiri. Populasi di alam semakin menyusut akibat maraknya perburan liar sehingga spesies ini termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi berdasarkan Permen LHK No. P.20 tahun 2018.
Kuskus siku putih (Phalanger vestitus) merupakan salah satu spesies unik yang memiliki warna kelabu serta putih yang terletak pada bagian perut dan sisi dalam pada kaki dan tangan. Spesies ini hidup di hutan primer, hutan ek dan hutan yang berkondisi sedikit terganggu.
Hewan ini sering terlihat sendirian dan lebih pendiam, pakan utamanya adalah buah dan biji dari Lithocarpus, Castanopsis spp. Namun spesies ini termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi berdasarkan Permen LHK No. P.20 tahun 2018.
Seiring berjalannya waktu jumlah populasi mamalia ini mengalami penurun yang sangat serius hal ini disebabkan maraknya perburuan liar, fragmentasi, dan degradasi habitat akibat dari pembukaan lahan. Hal ini sungguh ironis, oleh sebab itu mari kita jaga bersama agar populasi kuskus endemik Indonesia tidak punah!