Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salah satu spesies Herpestes vitticollis (commons.m.wikimedia.org/N.A. Nazeer)

Siapa yang tidak mengenak mongoose? Mongoose, hewan kecil yang lincah dan cerdas ini telah memikat perhatian manusia selama berabad-abad.

Terkenal dengan kemampuannya menghadapi ular berbisa, mongoose sebenarnya adalah kelompok hewan yang beragam dengan berbagai adaptasi unik. Mari kita berkenalan lebih dekat dengan lima spesies mongoose dari famili Herpestidae yang menarik untuk dipelajari.

1. Helogale parvula

Salah satu spesies Helogale parvula (commons.m.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Helogale parvula, atau yang lebih dikenal sebagai dwarf mongoose, adalah spesies mongoose terkecil. Mengutip Animal Diversity, panjang kepala dan badannya 180 - 260 mm dan panjang ekornya 120 - 200 mm. Warna bulunya bervariasi, tetapi umumnya berbintik-bintik cokelat hingga keabu-abuan. Ekor dan kaki bagian bawah umumnya lebih gelap, sedangkan permukaan perutnya sedikit lebih pucat. Dwarf mongoose hidup dalam kelompok keluarga yang sangat terorganisir, di mana setiap anggota memiliki peran yang spesifik. Mereka bekerja sama untuk mencari makan, merawat anak, dan menjaga keamanan kelompok.

Dwarf mongoose memiliki kaki yang panjang dan ramping yang memungkinkannya bergerak cepat di antara semak-semak. Mereka juga memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam untuk mendeteksi predator. Dwarf mongoose dapat ditemukan di sabana, padang rumput, dan hutan terbuka di Afrika. Mereka adalah omnivora, memakan berbagai jenis serangga, buah-buahan, dan hewan kecil.

2. Herpestes vitticollis

Salah satu spesies Herpestes vitticolli (commons.m.wikimedia.org/UdayKiran28)

Herpestes vitticollis, atau stripe-necked mongoose, memiliki ciri khas garis-garis hitam di lehernya. Spesies ini dikenal karena sifatnya yang penasaran dan sering terlihat menjelajahi lingkungan sekitarnya. Stripe-necked mongoose adalah pemburu yang tangguh, mampu menangkap berbagai mangsa mulai dari serangga hingga tikus.

Stripe-necked mongoose memiliki cakar yang tajam untuk menggali dan tubuh yang ramping untuk bergerak dengan lincah. Seperti yang dilansir iNaturalist, mereka dapat ditemukan di berbagai habitat di India dan Sri Lanka, termasuk hutan, perkebunan, dan daerah perkotaan. Mereka adalah karnivora, terutama memakan serangga, tikus, dan burung kecil.

3. Herpestes edwardsii

Salah satu spesies Herpestes edwardsii (commons.m.wikimedia.org/Kalyanvarma)

Herpestes edwardsii, atau Indian grey mongoose, adalah spesies mongoose yang umum ditemukan di India. Mereka memiliki bulu berwarna abu-abu kecoklatan dan sering terlihat berkeliaran di daerah pemukiman manusia. Indian grey mongoose adalah hewan yang adaptif dan dapat hidup di berbagai lingkungan.

Menurut Animal Diversity, Indian grey mongoose memiliki tubuh yang panjang, kaki yang pendek, dan kelenjar bau dubur yang sangat berkembang. Bulunya tebal dan bertekstur kasar. Indian grey mongoose dikenali dari bulunya yang berwarna abu-abu keperakan, berbintik-bintik merah dan putih, serta ekornya yang berujung putih. Mereka dapat ditemukan di area terbuka, padang rumput, dan semak belukar di India. Mereka adalah omnivora, memakan berbagai jenis serangga, buah-buahan, dan hewan kecil.

4. Herpestes ichneumon

Salah satu spesies Herpestes ichneumon (commons.m.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Herpestes ichneumon, atau Egyptian mongoose, adalah salah satu spesies mongoose yang paling terkenal. Mereka adalah penghuni darat yang lebih menyukai daerah dengan pepohonan di dekat air. Mereka bersembunyi dan mencari tempat berlindung di liang, batang kayu atau pohon berlubang, lubang di tanah, dan celah-celah batu, terutama pada malam hari. Saat ini habitat mereka juga meliputi ladang pertanian dan tepian kanal yang ditumbuhi tanaman.

Mengutip Animal Diversity, egyptian mongoose adalah hewan yang sederhana dengan bulu abu-abu panjang yang dihiasi bintik-bintik kecokelatan. Panjang tubuhnya 48 - 60 cm dengan ekor berukuran 33 - 54 cm. Mereka memiliki wajah yang panjang, telinga bulat kecil yang tidak menonjol di atas kepala, kaki pendek dengan lima jari di setiap tungkai, kaki belakang yang telanjang sampai ke tumit dan cakar depan yang tajam dan melengkung untuk menggali. Mereka dapat ditemukan di berbagai habitat di Afrika Utara dan Timur Tengah, termasuk gurun, hutan, dan daerah perkotaan. Mereka adalah omnivora, memakan berbagai jenis serangga, buah-buahan, telur burung, dan hewan kecil.

5. Herpestes javanicus

Salah satu spesies Herpestes javanicus (commons.m.wikimedia.org/Kumincir)

Herpestes javanicus, atau yang lebih dikenal sebagai garangan jawa, adalah spesies mongoose endemik di Pulau Jawa, Indonesia. Garangan jawa memiliki tubuh yang lebih besar dibandingkan spesies mongoose lainnya dan memiliki bulu berwarna cokelat keabu-abuan. Mereka adalah hewan soliter dan teritorial.

Garangan jawa memiliki tubuh yang
kuat dan cakar yang tajam untuk menggali. Mereka juga memiliki indera penciuman yang sangat baik untuk mencari makanan. Melansir Ecology Asia, mereka dapat ditemukan di semak belukar yang terganggu, padang rumput, perkebunan, daerah pertanian, dan persawahan di Pulau Jawa. Mereka adalah karnivora, terutama memakan vertebrata lain, termasuk katak, reptil, dan mamalia kecil, tetapi juga memakan invertebrata seperti serangga.

Mongoose adalah kelompok hewan yang menarik dan beragam. Kemampuan adaptasi mereka yang luar biasa memungkinkan mereka untuk hidup di berbagai habitat dan menghadapi berbagai tantangan. Meskipun beberapa spesies mongoose dianggap sebagai hama, namun peran ekologis mereka sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan memahami lebih lanjut tentang mongoose, kita dapat menghargai keindahan dan keragaman alam yang kita miliki.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team