Ilustrasi bencana (Pexels.com/eberhard grossgasteiger)
Para peneliti dari New York University dan Carnegie Institution for Science menganalisis usia dari 89 peristiwa geologi besar yang terjadi selama 260 juta tahun terakhir. Ini termasuk kepunahan massal di laut dan darat, fluktuasi permukaan laut, dan perubahan lempeng tektonik. Tujuannya adalah untuk mendapatkan suatu pola siklus pada Bumi.
Dengan menggunakan teknik matematika yang disebut analisis Fourier, mereka menemukan bahwa peristiwa-peristiwa tersebut dikelompokkan pada 10 titik waktu berbeda dalam jangka waktu 260 juta tahun.
Itu artinya, kira-kira setiap 27,5 juta tahun, terjadi "denyut" aktivitas geologi besar di Bumi.
“Banyak ahli geologi percaya bahwa peristiwa geologi terjadi secara acak sepanjang waktu. Namun, penelitian kami memberikan bukti statistik untuk siklus umum, yang menunjukkan bahwa peristiwa geologi ini berkorelasi dan tidak acak,” kata Michael Rampino, penulis utama studi tersebut, dalam sebuah pernyataan tertulis.