Lumba-lumba hidung botol dikenal memilik indra ketujuh. Mamalia satu ini peka terhadap medan listrik dibandingkan platipus, mamalia semi-akuatik yang bertelur dan endemik di Australia timur.
Melansir dari laman IFL Science, studi pertama tentang sensitivitas lumba-lumba hidung botol terhadap medan listrik menemukan bahwa beberapa dari mereka dapat mendeteksi medan listrik searah (DC) dengan kekuatan 2,4 mikrovolt per sentimeter.
Meskipun kemampuannya masih kurang jika dibandingkan hiu dan pari, temuan ini menunjukkan bahwa elektroreseptivitas mungkin memainkan peran yang lebih penting dalam kelangsungan hidup lumba-lumba dibanding dugaan sebelumnya.
Lumba-lumba memiliki lubang kecil yang kaya akan ujung saraf di wajahnya, dikenal sebagai vibrissal crypts. Sebuah studi tahun 2022 mengonfirmasi bahwa teknologi ini memungkinkan mereka mendeteksi medan listrik yang lemah, namun tidak memberikan indikasi seberapa lemahnya medan listrik tersebut.
Sehingga akan masuk akal bagi spesies yang hidup di sungai atau muara yang keruh untuk mengembangkan alternatif selain melihat di bawah air. Namun bagi lumba-lumba yang menghuni perairan yang lebih jernih, kemampuan seperti itu mungkin tidak berguna.
Bahkan di perairan yang jernih, lumba-lumba hidung botol merasa sensitivitas listriknya cukup bisa diandalkan sehingga mereka berhasil mempertahankannya hingga tingkat tertentu.