Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(instagram.com/matrempitkuantan | instagram.com/clcgallery)

Buat kamu yang sering berselancar di media sosial, pasti sudah tak asing dengan istilah jamet. Menurut Ikhwan Hastanto menurut laman Vice, jamet merupakan singkatan dari Jawa Metal yang sempat sejajar dengan istilah alay, sebutan untuk seseorang yang berdandan tidak matching. 

Walaupun jamet merupakan aktualisasi diri agar terlihat menarik dan keren. Namun, anggapan masyarakat umum terhadap istilah tersebut dinilai jauh dari kata keren. Subkultur ini dipandang sebagai sesuatu yang nyentrik untuk menarik perhatian masyarakat mainstream

Tak hanya di Indonesia, rupanya di seluruh dunia terdapat istilah seperti jamet. Berikut beberapa subkultur tersebut. 

1. Mat Rempit

Mat Rempit (instagram.com/matrempitkuantan)

Munculnya istilah Mat Rempit ini berawal dari sebuah karakter kartun anak motor yang ditulis oleh kartunis Halim Hassan dalam majalah motor bernama Roda-roda pada tahun 1998. Dalam majalah tersebut, karakter Mat Rempit digambarkan sebagai anak motor penguasa jalanan.

Lama-kelamaan istilah Mat Rempit ini digunakan di Malaysia untuk menyebut para pengendara motor yang terlibat dalam kegiatan bermotor ilegal yang juga mengancam keselamatan pengendara lain. Misalnya, balap liar, free style berbahaya, sampai kegiatan kriminal. Banyak juga ditemukan Mat Rempit yang masih di bawah umur yang tentunya belum memiliki surat izin berkendara. Oleh karena itu, Mat Rempit dianggap meresahkan oleh masyarakat.

Walaupun meresahkan, nampaknya Mat Rempit ini pernah membuat Valentino Rossi terkagum-kagum, lho. Hal itu dikarenakan keunikan Mat Rempit yang cukup berbahaya yaitu berkendara sambil tiarap. Meskipun unik, tetapi jangan ditiru, ya!

Istilah Mat Rempit memiliki arti dua versi. Versi pertama, istilah Mat Rempit berasal dari bahasa Inggris "remp it" yang artinya tambah kecepatan. Versi kedua, istilah Mat Rempit diambil karena suara motornya yang berbunyi "remp remp remp."

2. Gopnik

Editorial Team

Tonton lebih seru di