Tak Hanya Bau Ikan, Ini 6 Fakta Tumbuhan Amis-Amisan yang Super Unik!

Penamaan “amis-amisan” bukan tanpa alasan, lho! Nama ini muncul karena tumbuhan ini memiliki aroma khas yang menyerupai bau ikan sehingga dikenal dengan nama "fish mint." Dilansir National Parks, bau ini berasal dari kandungan senyawa sulfur dan decanoyl acetaldehyde yang ada di dalam daunnya. Ketika daun amis-amisan diremas atau dihancurkan, aroma amis yang kuat akan semakin terasa.

 Meskipun baunya dianggap tidak sedap oleh sebagian orang, di beberapa negara seperti Tiongkok dan Jepang, daun amis-amisan justru digunakan sebagai bumbu dan lalapan segar dalam masakan tradisional.

Selain dikenal dengan nama fish mint, amis-amisan juga dikenal dengan nama chameleon plant. Hal ini karena tumbuhan satu ini memiliki daun yang warnanya bisa berubah-ubah, lho! Wah, menarik yah. Dilansir Southern Living, beberapa varietas dari Houttuynia cordata memiliki daun dengan perpaduan warna merah, kuning, dan ungu, yang membuatnya sering dijadikan tanaman hias di taman.

Perpaduan warna ini bisa berubah-ubah tergantung pada paparan sinar matahari dan kondisi lingkungan. Perubahan warna ini membuat amis-amisan tampak seperti bunglon sehingga disebut sebagai chameleon plant. Varietas ini dikenal sebagai Houttuynia cordata 'Chameleon', karena pola warnanya yang menyerupai kulit bunglon.

Amis-amisan merupakan tumbuhan yang sangat adaptif. Dilansir North Carolina Extension Gardener, tumbuhan ini dapat tumbuh subur di daerah lembap, seperti tepi sungai, sawah, atau lahan berawa. Namun, amis-amisan tidak tahan terhadap kondisi kekeringan.

Tumbuhan ini dianggap sebagai gulma di beberapa wilayah karena kemampuannya menyebar dengan cepat melalui rimpangnya (batang bawah tanah) yang menjalar. Jadi, pertumbuhan amis-amisan perlu dikontrol agar tidak menganggu pertumbuhan tanaman lainnya.

Siapa sangka, tumbuhan berbau ikan ini ternyata juga dikonsumsi sebagai makanan? Di Tiongkok, amis-amisan sering dimakan sebagai sayuran mentah. Namun, di beberapa daerah lain di Tiongkok, tumbuhan ini lebih sering diolah dengan cara berbeda, seperti ditumis. Dilansir Nature, Di Provinsi Guzhou dan Yunnan, masyarakat lebih suka mengonsumsi bagian rimpang muda amis-amisan yang masih empuk. Sementara itu, di Provinsi Sichuan, masyarakat lebih menyukai bagian batang dan daun amis-amisan untuk dikonsumsi.

Amis-amisan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Asia, terutama di Tiongkok. Dilansir Frontiers in Pharmacology, tumbuhan satu ini dikenal memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, dan antivirus. Penelitian melaporkan bahwa tumbuhan amis-amisan memiliki aktivitas antivirus yang efektif. Tumbuhan ini mampu melawan infeksi berbagai jenis virus dan membantu mencegahnya bereplikasi.

Ketika terjadi wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2003, amis-amisan digunakan dalam kombinasi dengan tanaman obat lain seperti Forsythia dan Magnolia untuk mengetasi pneumonia akibat infeksi virus. Senyawa volatil decanoyl acetaldehide diketahui memiliki sifat antibakteri yang kuat.

Selain itu, amis-amisan juga terbukti mampu menghambat penyakit inflamasi yang dipicu oleh aktivitas sel mast.  Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak amis-amisan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan demam, dan bahkan memiliki potensi sebagai obat antikanker. Wah, keren yah!

Amis-amisan juga dikenal sebagai tumbuhan penyerap logam berat, lho! Tumbuhan ini memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap merkuri sehingga cocok untuk remediasi tanah terkontaminasi. Dilansir Nature, sebuah penelitian pernah dilakukan di area tambang merkuri Wanshan dan diketahui bahwa amis-amisan merupakan satu-satunya tumbuhan yang dapat mengakumulasi merkuri dalam jumlah tinggi. Oleh karena itu, mengonsumsi amis-amisan di daerah terkontaminasi merkuri harus dihindari karena terdapat risiko tinggi bagi masyarakat terhadap paparan merkuri.

Bagaimana, menarik kan fakta-fakta dari tumbuhan amis-amisan? Tumbuhan unik dengan aroma khas seperti ikan ini ternyata memiliki banyak manfaat, terutama di bidang kesehatan. Amis-amisan menjadi agen antiinflamasi, antibakteri, dan antivirus yang kuat. Selain itu, tumbuhan ini juga mampu menjadi agen penyerap polutan, terutama merkuri yang efektif.