Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hujan (pexels.com/Nguyễn Hữu Nhã)
ilustrasi hujan (pexels.com/Nguyễn Hữu Nhã)

Memasuki pancaroba, sejumlah daerah dikabarkan mengalami hujan es. Turunnya hujan es menjelang pergantian musim dikatakan sering terjadi.

Merespons hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun telah menjelaskan tanda hujan es akan turun. Perubahannya tak hanya langit yang gelap, berikut tanda lain yang perlu kamu ketahui. 

Tanda hujan es akan turun

Bukan salju, hujan es merupakan bentuk presipitasi yang terdiri dari es padat. Saat fenomena ini terjadi, kamu dapat menjumpai butiran-butiran es dengan berbagai ukuran jatuh dari langit. 

Lebih jelasnya, fenomena hujan es terjadi ketika kondisi atmosfer tidak stabil. Tepatnya, udara lembap dan panas di permukaan naik dengan cepat. Akibatnya, muncul awan konvektif seperti Cumulonimbus yang besar dan tinggi. Dalam awan tersebut, suhu sangat dingin sehingga mengubah tetesan air menjadi es batu. 

Selanjutnya, angin di dalam awan badai pun menyebabkan es berputar-putar. Ketika menabrak tetesan air dingin, air membeku menyelimuti es dan membuat ukurannya membesar yang akhirnya berat dan jatuh ke tanah. 

Seluruh rangkaian proses tersebut juga bisa diamati sebagai tanda-tanda hujan es terjadi. Sebut saja mulai dari perubahan cuaca hingga kemunculan awan, melansir akun Instagram InfoBMKG. 

1. Udara malam hingga pagi terasa panas dan gerah

ilustrasi paparan sinar matahari (pexels.com/Cheng Shi Song)

Tanda hujan es mungkin kamu amati sehari atau semalam sebelum kejadiannya. Umumnya, sebelum hujan es terjadi, udara pada malam hingga pagi harinya terasa panas. Selain itu, kamu mungkin juga merasa gerah karena radiasi matahari cukup kuat. 

Udara panas tersebut akan naik karena bobotnya lebih ringan dibanding udara dingin. Biasanya, makin tinggi berada, makin dingin pula suhunya. Pada ketinggian yang cukup, uap yang dibawa panas mengembun dan berubah menjadi titik air. Ketika terbentuk dalam waktu cepat, muncul awan Cumulonimbus.

2. Muncul awan Cumulus dan Cumulonimbus

Pergerakan uap yang dibawa panas ke langit dapat memicu awan Cumulus atau awan putih bertumpuk-tumpuk. BMKG menyebut bahwa awan ini mungkin muncul mulai pukul 10.00.

Berikutnya, awan Cumulus berkembang menjadi awan Cumulonimbus yang dicirikan dengan warna gelap keabuan. Tidak jarang kamu mendapatinya seperti mendung.

3. Udara di sekitar terasa dingin

ilustrasi mendung (pexels.com/Josh Sorenson)

Tanda lain yang bisa diamati adalah udara dingin di sekitarmu. Udara tersebut seperti menyentuh kulit lembut. Selain karena menghalangi cahaya dan panas dari matahari, awan tebal juga mengandung uap air yang dingin.

4. Angin kencang dan hujan deras datang tiba-tiba

Dijelaskan BMKG bahwa dua tanda terakhir yang bisa muncul menjelang hujan es adalah angin kencang dan hujan deras. Kamu mungkin melihat pohon-pohon bergoyang kencang bahkan memunculkan suara derak. 

Terakhir, hujan akan turun deras secara tiba-tiba. Tak hanya air, hujan dapat disertai angin kencang. Kalau kamu mendengar suara yang terlalu kencang untuk sekadar bulir air, bisa jadi tanda hujan es sedang turun.

Hal yang dilakukan ketika hujan es

Hujan es batu terjadi di kawasan Sidoarjo pada Senin (4/11/2024) siang. (Dok. Istimewa)

Faktanya, ukuran es batu yang turun saat hujan es bisa bervariasi. Dilansir NOAA National Severe Storms Laboratory, es yang jatuh saat hujan bisa seukuran kacang polong dengan diameter ¼ inci atau setara 0,6 cm sampai jeruk bali dengan diameter 4½ inci atau sekitar 11,43 cm. 

Ukuran yang beragam tersebut dapat menimbulkan risiko serius, terutama bagi kamu yang sedang berada di tempat terbuka. Demi menghindari risiko cedera atau kerugian lainnya, ada baiknya lakukan tindakan yang disarankan BMKG berikut: 

  • Segera berlindung di dalam bangunan yang kokoh
  • Hindari aktivitas di luar ruangan
  • Jauhkan kendaraan dari tempat terbuka, termasuk di bawah pohon
  • Jika sedang berkendara, menepi dan mencari tempat aman untuk berlindung
  • Jangan gunakan es batu dari hujan sebagai pendingin di dalam minuman.

Tertarik mengamati perubahan cuaca menjelang hujan es? Perlu dicatat, tanda hujan es akan turun mungkin samar dengan hujan lebat, ya. 

Editorial Team