Mundur ke tahun sebelumnya, AT2022dsb pertama kali terdeteksi pada 1 Maret 2022 oleh All-Sky Automated Survey for Supernovae (ASAS-SN atu Assassin), teleskop darat yang memindai langit sekali seminggu. AT2022dsb cukup dekat dengan Bumi dan terang sehingga bisa diteliti dengan spektroskopi UV cukup lama melalui Hubble.
Salah satu peneliti CfA, Peter Maksym, mengatakan bahwa sebenarnya, kejadian seperti ini amat sulit ditangkap. Maksym menekankan bahwa program ini berbeda karena didesain untuk memantau berbagai tidal disruption event selama satu tahun.
"Kami menangkap kejadian ini cukup dini sehingga kami bisa memantau pada saat tahap akresi black hole yang amat intens. Kami melihat tingkat akresi ini menurun seiring waktu," tutur Maksym.
ilustrasi tidal disruption event yang tertangkap pada Maret 2022 dengan Hubble Space Telescope (Dok. NASA, ESA, Leah Hustak [STScI])
Sesuai dengan ilustrasi, data spektroskopi Hubble memperlihatkan area yang terlihat seperti cakram awan gas terang nan panas yang berbentuk bak donat. Area yang disebut torus ini berukuran seluas tata surya dan mengitari black hole. Jangan tertipu, ini awalnya adalah sebuah bintang!
Dalam programnya, Maksym mengatakan bahwa timnya memantau angin bintang dari black hole menyapu permukaan awan tersebut dalam kecepatan 20 juta mil per jam (3 persen dari kecepatan cahaya. Faktanya, Maksym dan timnya sampai saat ini masih mencoba meneliti kejadian tersebut.
"Ini adalah titik yang menarik bagi para peneliti: tepat di antara yang diketahui dan yang tak diketahui," ucap Maksym.