potret keringnya daerah sekitar Dasht-e Lut, Iran (commons.wikimedia.org/Lrkrol)
Meski sebelumnya sudah ada Mitribah yang secara resmi mencatat suhu tertinggi di Asia, posisinya bisa saja digeser oleh Gurun Lut yang berada di tenggara Iran, Asia Barat. Kasus suhu tertinggi di Gurun Lut bisa dibilang jadi yang paling spesial dari daftar ini. Sebab, suhu tertinggi yang pernah dicatat di sini dilakukan melalui citra satelit, bukannya melalui stasiun cuaca layaknya tempat-tempat lain dalam daftar ini. Sebenarnya, kalau kita menggunakan data citra satelit tersebut, maka Gurun Lut inilah yang jadi tempat paling panas di permukaan Bumi.
Dilansir Unesco, citra satelit suhu yang dimiliki NASA mencatat suhu pada angka 70,7 derajat Celsius pada tahun 2005 di bagian bernama Dasht-e Lut yang masih masuk dalam bagian Gurun Lut. Suhu ini jelas jadi yang paling tinggi dalam daftar ini, tapi karena pengukuran secara langsung di dataran belum pernah dilakukan, maka suhu tertinggi Gurun Lut ini "hanya" mengukur suhu datarannya, bukan temperatur udara itu secara keseluruhan.
Maksudnya, daerah-daerah lain dalam daftar ini juga mengukur temperatur pada udara sehingga data suhu yang dimunculkan merupakan temperatur secara keseluruhan dari tempat itu. Pengukuran suhu udara yang sudah dilakukan di Gurun Lut "baru" mencatat angka sekitar 45—55 derajat Celsius.
Pengukuran suhu di Gurun Lut sangat sulit karena tempatnya yang sangat terpencil dibandingkan daerah lain dalam daftar ini. Jika pengukuran suhu Gurun Lut secara keseluruhan telah resmi sudah dilakukan, mungkin kita bisa saja mengubah daftar pada artikel ini dan menjadikan Gurun Lut sebagai tempat paling panas yang ada di Bumi.