Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
albanydailystar.com

Sebuah penelitian dari King's College di London, Inggris menunjukkan kemungkinan adanya beragam jagad raya. Eugene Lim, seorang dosen teori partikel fisika dan kosmologi (ilmu semesta) menjelaskan bahwa kemungkinan tersebut bisa semakin kuat setelah jejak kosmik dari beragam jagad raya yang bersatu.

Eugene, seperti dikutip dari Daily Express, menjelaskan kalau para ilmuwan terus mencari jejak kosmik ini. Ada beberapa yang melihatnya melalui ruangan kosmik dalam alam semesta kita (galaksi bima sakti). Jejak itu dipercaya terjadi setelah adanya Big Bang. Namun, Eugene tidak membantah adanya dunia paralel.

Ilmuwan masih tidak tahu bagaimana bentuk ruang waktu.

Default Image IDN

Ya, para ilmuwan masih mencari apa bentuk pasti dari ruang waktu yang selama ini selalu diperbincangkan dalam teori. Namun, pandangan umum para ilmuwan selama ini bahwa ruang waktu itu datar. Ya, bukan bulat ataupun lonjong.

Bukan hanya itu, ruang waktu juga terus berjalan dalam masa yang tidak terbatas. Sejauh ini, teori yang dipercaya adalah selama ini, apa yang kita percaya dan lihat adalah bagian kecil dari besarnya alam semesta. Maka, alam semesta dan diri kita sendiri, seperti yang diketahui, adalah tiga dimensi (3D). Akan tetapi, dimensi tersebut merupakan 'kulit' dari alam yang lebih besar, yakni sembilan dimensi.

Istilahnya, kita adalah 'makhluk dua dimensi' dalam alam sembilan dimensi. Contoh saja, kita adalah secarik kertas datar dalam dunia sembilan dimensi. Dengan kata lain, dimensi dan ruang waktu kita bergerak secara bersamaan, tapi berbentuk datar. Bukan hanya itu, seberapa besar? Tidak terbatas.

Maka, akan ada banyak versi dari diri kita sendiri.

Editorial Team

Tonton lebih seru di