Dalam mekanika kuantum, indeterminisme adalah salah satu "batu bata" utama yang membentuk "bangunan" teori tersebut. Konsep ini menyatakan kalau kita tidak pernah bisa benar-benar tahu di mana sebuah partikel berada sampai berinteraksi dengan sesuatu.
Partikel tersebut bebas bergerak secara acak melalui alam semesta yang berinteraksi dalam cara yang kasual dan tidak terduga. Pada dasarnya, pada tingkat kuantum, sulit untuk memastikan banyak hal.
Sebelum teori kuantum mendominasi dunia sains pada abad ke-20, sering kali dipikirkan bahwa segala sesuatu dapat diprediksi dengan tepat, entah melalui hukum-hukum fisika atau dengan "sentuhan" para dewa. Intinya, semuanya terjadi dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya. Namun, gagasan indeterminisme ternyata sudah ada sejak dulu kala.
Sebagai contoh, Aristoteles memasukkan idenya, idea of chance, ke dalam theory of the four causes. Seperti yang dikutip dari laman Stanford Encyclopedia of Philosophy, dia menyatakan kalau beberapa hal di alam semesta ini hanyalah kecelakaan belaka.
Di antara para pemikir kuno, Leucippus, salah satu pemikir utama atom yang telah disebutkan sebelumnya, memegang kredit untuk deskripsi paling akurat tentang dunia kuantum.
Dia percaya bahwa atom tunduk pada "gerakan kasual dan tak terduga, dengan cepat dan tanpa henti." Tentu saja, gagasan ini menjadi deskripsi yang hampir tepat tentang apa yang sebenarnya terjadi pada pergerakan partikel dalam tingkat menit.
Nah, itu tadi 9 teori sains yang sudah ada sejak masa kuno. Ternyata, teori sains modern terinspirasi dan terbentuk dari teori-teori yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.