Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
dramabeans.com
dramabeans.com

Disadari atau tidak, sehari-hari kita tidak jauh dari yang namanya bergosip. Mulai dari membicarakan atasan atau teman sekantor, tetangga, kawan lama, selebritis, bahkan dirimu sendiri yang menjadi bahan gosip. Gosip yang dibicarakan pun beragam, ada yang positif  namun kerapkali negatif.

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa sih orang-orang suka sekali bergosip? Apa sebenarnya manfaat dari bergosip? Berikut penjelasannya.

Gosip memiliki pengaruh pada otak.

Soompi

Sebuah penelitian di Cina melakukan observasi tentang bagaimana gosip dapat mempengaruhi kondisi fisik. Dilansir dari medicaldaily, penelitian dilakukan dengan menggunakan 17 orang siswa untuk mendengarkan beragam gosip, baik positif dan negatif, tentang diri sendiri, teman, dan selebriti. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai gosip positif tentang diri sendiri dan gosip negatif dari teman mereka maupun selebriti.

Pada saat mereka menceritakan gosip negatif tentang teman dan selebriti, bagian di otak yang berisi endorfin menunjukkan peningkatan. Terlebih lagi, hasil dari pemindaian otak menunjukkan bahwa pengendalian diri mengalami peningkatan, yang dapat diartikan bahwa bahwa seseorang berusaha menutupi kesenangan saat mendengarkan gosip.

Gosip dapat membantumu untuk menetukan kawan dan lawan.

Dramabeans.com

Tidak selamanya kita selalu dikelilingi oleh orang-orang baik. Terkadang, gosip dapat membantu kita untuk mengetahui maksud seseorang terhadap kita. Meskipun keberanannya belum tentu mutlak, setidaknya kita bisa menjaga jarak dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Gosip berguna untuk menyatukan kelompok.

twitter.com/

Ahli primata dari Universitas Oxford, Robert Dunbar, menjelaskan bawha gosip tidak selalu buruk. Menurutnya, primata pada awalnya seperi babon yang hidup berkelompok dan menggunakan perawatan diri sebagai alat sosial untuk menjalin, menjaga, dan memutus hubungan sosial.

Namun dalam sejara evolusi, manusia tidak lagi memperhatikan penampilan orang lain. membicarakan orang lain kemudian menggatikannya sebagat perekat ikatan sosial.

Gosip dapat membangun ikatan sosial.

twitter.com/parkseojoonpics

Setiap orang memiliki kecenderungan untuk bisa diterima pada sebuah lingkaran sosial. Menurut Dr. Robert Trivers, gosip bisa menjadi sebuah keterampilan dalam bersosialisasi. Dilansir dari Bustle.com, sebuah studi menunjukkan bahwa bergosip dapat membantumu untuk memperoleh teman. Orang yang bergosip dengan rekan sekantor memiliki ikatan persahabatan yang kuat dibandingkan yang tidak bergosip.

Gosip berguna sebagai media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

http://www.wanitaindonesia.co.id

Peneliti dari University of Missouri, Amanda Hinnant dan Elizabeth Hendrickson, menemukan bahwa membaca gosip selebriti dapat meningkatkan kesadaran publik akan penyakit. Sebagai contoh, bagaimana masyarakat menjadi sadar akan HIV ketika Charlie Sheen mengumumkan bahwa ia positif terjangkit HIV atau bagaimana perempuan Indonesia menjadi lebih peduli akan pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi ketika Julia Perez meninggal dunia akibat kanker serviks.

Meskipun kerap dianggap buruk, ternyata bergosip juga memiliki manfaat yang nggak disangka-sangka. Tapi tetap harus diingat bahwa “mulutmu, harimaumu”. Jangan sampai bergosip malah menimbulkan petaka bagi diri sendiri di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team