Pada fase empat minggu sebelum menstruasi, sel telur dewasa akan lepas dari ovarium menuju tuba fallopi. Selama perjalanan tersebut, ovarium akan meningkatkan produksi estrogen untuk mempersiapkan rahim sebagai tempat berdiamnya embrio. Peningkatan produksi estrogen sebanding dengan peningkatan memori, motivasi serta mood postif sehingga mood menjadi lebih stabil, selain itu juga mengurangi rasa cemas yang memungkinkan seorang wanita untuk mengendalikan stresnya. Pada fase inilah wanita akan merasa paling bahagia.
Fase dua minggu sebelum menstruasi, terjadi peningkatan hormon progesteron yang akan meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga suhu tubuh pun ikut meningkat. Progesteron melebarkan saluran ASI yang terdapat di payudara sehingga payudara akan tampak lebih besar dan sakit jika disentuh.
Peningkatan progesteron juga dapat menyebabkan otak bekerja tidak seimbang, selain itu juga mengganggu serotonin yang merupakan hormon pengatur mood. Amygdala atau struktur otak yang berkaitan dengan emosi akan terkena dampaknya sehingga saat seorang wanita berada di fase ini akan mudah marah dan gelisah, kemudian munculah istilah pre-menstruation syndrome pada fase ini.
Ketika fase menstruasi produksi estrogen dan progesteron akan menurun, pada saat yang sama uterin melepaskan hormon prostaglandin yang memaksa rahim untuk berkontraksi, sehingga menimbulkan rasa sakit dan pada beberapa wanita menyebabkan mual. Rajin olahraga dapat mengatasi rasa sakit akibat hormon ini. Ketika fase menstruasi berakhir maka hormon akan kembali seimbang hingga proses selanjutnya terulang.