Dunia fauna memang tidak pernah puas dalam memberi kita banyak pengetahuan akan alam. Salah satu hal yang unik dari dunia hewan adalah suara khas yang kadang terdengar aneh bagi manusia. Bahkan, nama hewan tersebut juga diambil dari jenis suaranya yang unik tersebut.
Inilah beberapa spesies hewan yang namanya diambil dari suaranya yang unik. Penasaran, kan? Yuk, disimak!
Nama ilmiah dari unggas yang satu ini adalah Vanellus vanellus. Namun uniknya, banyak orang yang menamakan burung ini dengan sebutan peewit, tew-it, tuit, dan penamaan lain yang memiliki bunyi mirip dengan kata-kata tersebut. Nama unik tersebut diambil dari suaranya yang sepintas mirip dengan pelafalan namanya.
Nama lain yang juga berdasarkan suara adalah lapwing, yang berasal dari bunyi kepakan sayapnya pada saat mereka terbang. Makanan kesukaan mereka adalah cacing dan serangga-serangga kecil. Faktanya, burung berbobot 140-320 gram ini merupakan penjelajah tangguh, lho.
Menurut laman The World Bird Database, burung peewit merupakan spesies burung penjelajah yang memiliki jangkauan wilayah yang cukup luas. Pada musim dingin, mereka biasanya melakukan migrasi ke wilayah India Utara, Afrika Utara, Pakistan, dan bahkan sampai pada dataran Tiongkok.
Masih dari keluarga burung, kakaktua yang dinamakan gang-gang ini merupakan hewan endemik yang berasal dari wilayah Australia bagian tenggara. Seperti dicatat dalam laman Birds in Backyards, burung ini memang gemar mengeluarkan suara-suara unik pada saat mereka beraktivitas. Suara uniknya tersebut juga telah melekat sebagai namanya, padahal mereka memiliki nama ilmiah Callocephalon fimbriatum.
Wilayah habitat mereka tersebar mulai dari New South Wales hingga wilayah timur laut Victoria. Sebagian kecil populasi juga berada di daerah Melbourne bagian timur. Pada saat musim panas, gang-gang lebih suka mendiami daerah dataran tinggi. Pada saat musim dingin tiba, mereka akan pindah ke dataran rendah di mana mereka lebih suka menempati pohon-pohon di hutan yang kering.
Ai (ah-ee) adalah sebuah nama unik untuk spesies sloth (kungkang) berjari tiga atau Bradypus tridactylus, seperti ditulis dalam laman Britannica. Nama unik tersebut diberikan karena sloth mengeluarkan suara mirip tangisan bernada tinggi yang akan mereka keluarkan pada saat mereka gelisah.
Habitat mereka tersebar mulai dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Seperti sloth pada umumnya, ai juga memiliki kemiripan perilaku, yakni bergerak sangat lambat. Hal ini diakibatkan oleh faktor evolusi yang menyebabkan metabolisme tubuh mereka berjalan sangat lambat. Bahkan, dalam banyak kasus, habitat mereka harus selalu dijaga oleh manusia supaya mereka terbebas dari predator.
Seperti dicatat dalam laman sains Smithsonian Magazine, dik-dik adalah nama dari mamalia kecil (sejenis antelop) yang juga bersifat herbivor. Nama unik ini diambil karena mereka memiliki suara panggilan alarm khusus yang cukup unik. Jika dilafalkan dalam huruf, akan terbentuk kata dik-dik atau zik-zik.
Panggilan atau suara tersebut dibutuhkan spesies antelop untuk dapat menjadi penyintas di alam liar. Pasalnya, mereka adalah mangsa favorit dari citah, hiena, serigala, bahkan elang. Dik-dik cukup unik karena berbeda dengan antelop lainnya. Ya, spesies yang satu ini ternyata juga termasuk pada spesies hewan monogami dan jarang membentuk kawanan.
Wow-wow atau owa merupakan spesies mamalia yang masuk pada genus Hylobates. Dalam bahasa Inggris dinamakan agile gibbon. Sementara, kebanyakan orang Asia menamakan spesies yang tersebar di Asia Tenggara ini dengan nama wow-wow atau wau-wau. Suara-suara ini dihasilkan untuk menarik lawan jenis, seperti ditulis dalam Science Daily.
Menurut studi yang dilakukan oleh para ahli primata dari Universitas St Andrews, spesies owa liar yang ada di Thailand ternyata mengeluarkan suara keras ini sebagai bagian dari perlindungan diri. Ya, rupanya tidak hanya menarik perhatian lawan jenisnya, suara keras yang mereka keluarkan juga akan mengusir predator yang berada dekat dengan sarang mereka.
Nama tokek atau gecko ini diberikan untuk menamakan spesies yang masuk pada ordo Squamata. Uniknya, nama tersebut memang diambil dari suara keras yang dihasilkan oleh spesies ini. Suara itu sepintas terdengar seperti tokek atau gecko (pendengaran manusia bisa berbeda satu sama lain).
Bagi kebanyakan orang Asia, terutama Indonesia, suara gecko lebih cenderung berbunyi tokek dibandingkan dengan suara lainnya. Uniknya, gecko atau tokek merupakan jenis spesies kadal (reptil) yang paling ribut dan bersuara keras, seperti ditulis dalam National Geographic. Tentu ini sangat berbeda dengan reptil-reptil lainnya yang tidak bersuara atau hanya mengeluarkan suara mendesis.
Itulah beberapa spesies hewan yang diberi nama sesuai dengan suara yang mereka keluarkan. Bagaimana? Cukup unik, bukan? Semoga artikel ini dapat memperkaya pengetahuan kamu, ya!