Umat manusia telah berjuang melawan cacar atau smallpox selama ribuan tahun. Penyakit ini membunuh sekitar 1 dari 3 orang yang terinfeksi. Kendati korban smallpox dapat selamat, ia harus hidup dengan bekas luka yang dalam dan permanen, bahkan sering kali menderita kebutaan.
Selain itu, tingkat kematian menjadi jauh lebih tinggi pada populasi di luar Eropa. Diperkirakan 90 persen populasi asli Amerika telah meninggal disebabkan oleh smallpox yang kala itu terbawa oleh orang-orang Eropa.
Menurut catatan sejarah, pada abad ke-20 saja, smallpox telah menewaskan sekitar 300 juta orang. Karenanya, cacar dianggap sebagai beban besar di planet bumi saat itu. Sebab, selain kematian, penyakit ini juga mengakibatkan kebutaan, bahkan bekas luka yang dalam.
Hingga akhirnya, pada 1798, seorang peneliti bernama Edward Jenner memulai penelitian untuk menemukan vaksin cacar. Setelah penelitiannya berhasil, praktik vaksin dilakukan secara luas.
Sampai akhirnya, pada 1980, World Health Assembly menyatakan bahwa dunia telah bersih dari cacar. Oleh karena itu, praktik vaksin smallpox mulai dihentikan kecuali untuk kepentingan tertentu.