potret isi Voynich manuscript (commons.wikimedia.org/User:JovanCormac. Public Domain)
Hingga saat ini para ahli berusaha memecahkan teka-teki Voynich manuscript. Sistem tulisan dan bahasa yang tidak dikenal dalam buku tersebut dinamai Voyniche. Beberapa ahli telah berusaha mengenal bahasa dari buku tersebut dengan metode yang berbeda. Salah satunya, dilansir National Geographic, dua orang pemecah kode asal Kanada mencoba memecahkan misteri Voyniche.
Awalnya mereka menduga naskah tersebut dibuat dari jenis alfagram tanpa vokal atau anagram di mana huruf dalam sebuah kata ditulis ulang menurut abjad. Lalu mereka berusaha mengenali abjad Voyniche dengan program komputer yang mereka desain dan melatih sebuah algoritma untuk menguraikan 380 versi bahasa berbeda dari 'Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia' PBB. Hasil pembacaan kecerdasan buatan tersebut pernah mencapai tingkat kesuksesan 97 persen.
Seorang akademis dari Universitas Bristol bernama Dr. Cheshire, juga dilaporkan pernah berhasil menguraikan Voyniche. Dilansir New Atlas, Dr. Cheshire menyatakan bahwa Voyniche adalah satu-satunya contoh bahasa proto-Roman yang masih bertahan. Proto-Roman merupakan nenek moyang dari bahasa modern termasuk Perancis, Spanyol, Italia, dan Rumania. Bahasa tersebut dianggap telah hilang berkat prevalensi bahasa Latin dalam dokumen tertulis pada periode tersebut.
Menurut Dr. Cheshire, dokumen tersebut dibuat oleh biarawati Dominika untuk Ratu Aragon, Maria dari Kastilia, yaitu bibi dari Catherine dari Aragon, istri pertama Henry VIII dari Inggris. Isinya meliputi pengobatan herbal, bacaan astrologi, praktik mandi terapeutik, dan tulisan tentang reproduksi dan parenting. Ada banyak skeptisisme seputar klaim tersebut, bahkan jika klaim Dr. Cheshire menemukan cara menerjemah buku tersebut diterima, tetap diperlukan usaha lebih untuk memperoleh terjemahan penuh.
Setelah publikasi artikel Dr. Cheshire oleh media, Universitas Bristol mengeluarkan pernyataan yang menjauhkan diri dari penelitian tersebut. Pihak Universitas mengatakan bahwa penelitian tersebut murni hasil pekerjaan Dr. Cheshire, dan tidak ada keterlibatan pihak kampus. Mereka menghapus cerita penelitian tersebut dari situs web mereka untuk mencari validasi lebih lanjut, dan mengizinkan diskusi lebih lanjut.
Perkembangan teknologi dan informasi diharapkan tidak hanya mempermudah kehidupan manusia di masa depan, tetapi juga dapat membantu manusia mengetahui dan memahami kejadian dan ilmu pengetahuan yang terkait masa lalu. Hingga saat ini, masih banyak hal yang belum dapat dipecahkan oleh manusia, termasuk Voynich manuscript.