Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Bumi Datar (istockphoto.com/David Roberts)

"Saya percaya kalau Bumi ini datar!"

Saat kamu mendengar pernyataan itu, mungkin kamu akan tertawa terbahak-bahak. Kamu mungkin pikir mereka bercanda. Ternyata, mereka serius! "Teori Bumi Datar" atau Flat Earth Theory ini sebenarnya berakar dari zaman Sebelum Masehi di berbagai peradaban, dan sampai saat ini tersebar lewat media sosial, dari bercanda hingga serius.

Sementara jelas kalau Bumi ini berbentuk bulat, mari kita bayangkan sejenak, bagaimana kalau Bumi ini berbentuk datar? Apakah fungsinya tetap sama? Dan, apakah manusia bisa hidup di sana? Menurut Live Science, inilah yang terjadi kalau Bumi berbentuk datar, seperti harapan para penganut "Teori Bumi Datar".

1. Tak mungkin ada gravitasi!

ilustrasi pohon miring mengikuti arah gravitasi (miriadna.com)

Pada "Bumi Bulat", gravitasi menarik semua objek di permukaan mana pun. Namun, kalau Bumi berbentuk datar, maka gravitasi pun lenyap. Kalau pun ada, maka gravitasi akan menarik Bumi kembali jadi bulat. Hal ini dicetuskan lewat perhitungan pada pertengahan abad ke-19 oleh ilmuwan Skotlandia, James Clerk Maxwell.

Kalau ada gravitasi di Bumi Datar, maka medannya akan berada di pusat Bumi Datar, yaitu Kutub Utara. Menurut James Davis dari Lamont-Doherty Earth Observatory, Columbia University, semakin jauh dari Kutub Utara, maka gravitasi akan menarikmu secara horizontal (bukan vertikal seperti biasanya).

"Adanya gravitasi di Bumi Datar akan mengakibatkan beberapa fenomena aneh, seperti menyedot semua air ke pusat dunia, dan membuat pohon dan tanaman tumbuh secara diagonal, karena mereka berkembang dalam arah yang berlawanan dengan tarikan gravitasi," tulis Doug Main dalam artikelnya yang bertajuk What Would Happen if the Earth Were Actually Flat?

2. Tak ada atmosfer, tak ada oksigen!

Editorial Team

Tonton lebih seru di