ilustrasi seseorang yang mengalami depresi. (unsplash.com/Anthony Tran)
Di balik efek relaksasinya yang menenangkan, hujan ternyata bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman pada beberapa orang. Mengutip dari Hindustan Times, seorang psikolog klinis dari Metro Hospitals & Heart Institute, India, Manisha Singhal, mengatakan bahwa musim hujan yang berkepanjangan bisa memicu depresi pada sejumlah orang. Ini lantaran, saat musim hujan, paparan matahari menjadi berkurang.
Ketika paparan matahari berkurang, ditambah curah hujan yang terus meningkat, sebagian orang menjadi rentan terkena depresi. Semakin tertekan mood seseorang, ditambah semakin lembapnya cuaca, semakin besar kemungkinan orang tersebut terkena depresi. Sebab faktanya, jelas Manisha Singhal, paparan sinar matahari berperan penting dalam mengatur hormon serotonin, yakni hormon yang dapat meningkatkan mood atau perasaan bahagia.
Hal ini juga diperkuat oleh penjelasan Sonal Anand, psikiatris dari Rumah Sakit Wockhardt, India. Ia menerangkan bahwa ketika langit mendung, seseorang akan kekurangan asupan vitamin D yang berasal dari paparan sinar matahari. Kekurangan vitamin D ini dapat memicu kesedihan dan depresi pada seseorang.