Perjalanan teori dentuman besar memang menyisakan banyak misteri dan kekaguman. Dengan berhasil dideteksinya sisa-sisa gas hidrogen purba ini membuka cakrawala pengetahuan baru mengenai terbentuknya bintang-bintang awal di alam semesta.
"Kami tidak bisa mengatakan tepatnya kapan-kapan bintang-bintang pertama di alam semesta itu terbentu. Tapi sekarang (berbekal hasil pengamatan ini) kami tahu bahwa hal itu sekitar 180 juta tahun yang lalu,' tambah Judd Bowman.
Menurut hasil yang dilaporkan, sinyal-sinyal gelombang radio yang terdeteksi ini merentang dalam berbagai frekuensi. Sinyal-sinyal ini dua kali lebih kuat bila dibandingkan dengan yang dihipotesiskan oleh para ilmuwan.
Menurut Astronom Radio dari Massachusetts Institute of Technology Haystack Observatory, Alan Roger, hal ini bisa saja mengindikasikan adanya interaksi antara gas purba dan juga materi gelap yang selama ini keberadaannya masih cukup misterius di alam semesta.
Materi gelap (Dark matter) dan juga Energi Gelap (Dark Energy) selama ini dihipotesiskan memberikan sumbangsih yang cukup signifikan bagi perkembangan dan perjalanan hidup alam semesta ini, dilansir dari geek.com dan Space.com. Materi misterius ini juga diduga sebagai salah satu pihak yang bertanggung-jawab terhadap terjadinya pengembangan alam semesta.
Hingga saat ini, keberadaan materi gelap ini sendiri masih menjadi misteri. Belum ada pengamatan langsung yang memberikan bukti-bukti akurat mengenai keberadaan materi ini di alam semesta.