Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sosiopat menggunakan topeng (pexels.com/Liliartsy)
ilustrasi sosiopat menggunakan topeng (pexels.com/Liliartsy)

hal-hal yang berkaitan dengan mental, psikis, dan perilaku manusia selalu menarik untuk dibahas. Nah, salah satu pembahasan yang mungkin sering diulas adalah psikopat, yakni mereka yang terindikasi secara medis mengalami gangguan empati. Biasanya, psikopat memang tidak memiliki empati dan bahkan kesulitan dalam membedakan mana yang benar dan salah.

Lalu, bagaimana dengan sosiopat? Apa bedanya antara sosiopat dengan psikopat? Kali ini, kita akan melihat beberapa fakta sains tentang sosiopat. Yuk, disimak sama-sama, ya!

1. Apa itu sosiopat?

ilustrasi pria menggunakan topeng (unsplash.com/Sammy Williams)

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Cleveland Clinic menyatakan bahwa sosiopat adalah sebuah istilah untuk menggambarkan individu yang tidak bisa terlibat secara aktif dan pasif terhadap norma-norma sosial yang ada. Dengan kata lain, mereka yang tergolong sosiopat dinilai mengalami gangguan mental dan psikis karena sifatnya yang sangat antisosial.

Well, kamu harus tahu bahwa antisosial itu sangat berbeda dengan asosial. Antisosial adalah kondisi yang merujuk pada lawan dari norma-norma sosial yang diterapkan dalam masyarakat. Sementara, asosial merujuk pada keengganan atau kemalasan untuk bergaul. Nah, orang-orang yang introver, kutu buku, kuper (kurang pergaulan), dan suka menyendiri lebih digolongkan pada asosial.

Sifat antisosial sangat berbahaya karena orang seperti ini akan melawan hukum, suka kekerasan, dan tak jarang melampiaskan kemarahan di depan umum tanpa pandang bulu. Bisa saja mereka akan memakai topeng dan melakukan hal brutal di tempat umum. Tapi, tak menutup kemungkinan, mereka tidak akan mengenakan topeng sama sekali. Nah, sekarang kamu sudah paham dengan pengertian sosiopat, bukan?

2. Berbeda dengan psikopat

Editorial Team

Tonton lebih seru di