ornamen rakit khas Muisca (dok. Reg Natarajan via smarthistory.org)
Peradaban Muisca bertumbuh sejak sekitar tahun 600 M dan berlokasi di banyak titik di pedalaman Kolombia, termasuk Bogota, ibu kota Kolombia modern. Peradaban ini ditemukan oleh Bochica, tokoh legendaris yang memperkenalkan hukum dan seni ke penduduk di sana.
Rakyat Muisca yang menyembah dewa-dewi juga memiliki kepercayaan bahwa gua, sungai, dan danau adalah tempat keramat. Itulah kenapa, mereka sering kali meninggalkan semacam sesajen di tempat-tempat tersebut.
Seni rupa khas Muisca adalah perhiasan yang bermotif spiral atau geometris yang rata-rata dibuat dari emas sebagai lambang kesakralan. Mereka juga diyakini memiliki seni musik berdasarkan berbagai penemuan intrumen kuno, seperti drum, lonceng, dan ocarinas (semacam flute).
Satu hal yang paling terkenal dari Peradaban Muisca adalah legenda El Dorado, seorang "raja" yang tubuhnya penuh dengan serbuk emas dan diarak dengan rakit di Danau Guatavita sebagai bagian dari suatu upacara. Legenda ini akhirnya dituangkan dalam karya seni rupa murni berupa ornamen rakit emas dengan figur El Dorado, yang dinobatkan sebagai karya terbaik buatan Muisca.
Sebenarnya, masyarakat Muisca memiliki kebiasaan unik yaitu mengonsumsi daun koka yang membuat halusinasi. Hal inilah yang mungkin adalah penyebab utama mereka membuat perhiasan/ornamen berwujud manusia setengah hewan menurut penglihatan maya mereka. Pada akhirnya, penduduk Muisca tidak dapat lagi bebas memeroleh segala "kenikmatan" tersebut ketika terjadi penjajahan oleh Spanyol pada abad ke-16.
Bukti nyata bahwa adanya segudang peradaban yang ditemukan hanya dalam satu wilayah negara adalah Kolombia. Sebenarnya, masih ada banyak peradaban atau situs kebudayaan lainnya di sana yang menjadi keistimewaan Los Cafeteros. Ternyata negara populer ini memiliki sejarah yang tidak kalah kaya, ya!