Setiap tahun, lebih dari 100 juta ekor hewan terbunuh di dalam laboratorium, berdasarkan data dari People for the Ethical Treatment of Animal (PETA). Mereka dikorbankan untuk berbagai kepentingan ilmiah.
Secara etis, percobaan yang mengorbankan hewan ini sering kali ditentang, terutama oleh para aktivis. Namun hal ini sering kali dilakukan demi kelangsungan hidup manusia. Mulai dari uji coba obat, vaksin, hingga penelitian penyakit tertentu.
Kecuali, jika eksperimen tersebut dilakukan untuk pembuatan kosmetik, skincare, fashion, dan lini produk lain yang bukan kebutuhan yang mendesak. Pengujian terhadap hewan di lini tersebut dapat digantikan dengan proses lain yang tidak mengorbankan mereka.
Lain halnya dalam pembuatan vaksin atau obat. Cairan kimia tersebut tidak mungkin langsung diujicobakan terhadap manusia karena risiko dan efek sampingnya belum diketahui. Maka dari itu, peneliti memberikannya kepada hewan terlebih dahulu untuk melihat bagaimana reaksi mereka.
Melihat begitu besar pengorbanannya demi manusia, kita harus tahu hewan apa saja yang biasa dilibatkan dalam eksperimen sains. Berikut daftar hewan yang sering dijadikan eksperimen sains.