ilustrasi memanen buah zaitun (pexels.com/Gary Barnes)
Buah zaitun sering kali ditanam melalui metode vegetatif, yaitu dengan setek pucuk, atau disebut dengan micro-cutting. Pengembangbiakan dari biji jarang dilakukan karena membutuhkan waktu yang sangat lama, tingkat perkecambahannya rendah, dan kemungkinannya sangat kecil untuk diterapkan di Indonesia. Sebab, biji yang digunakan harus berasal dari buah segar yang langsung dipetik dari pohonnya.
Inilah langkah-langkah untuk mulai menanam buah zaitun dari setek:
- Pastikan memilih bibit tanaman dari jenis zaitun berbuah.
- Pilihlah batang tanaman yang sehat dan berumur sekitar 1 tahun. Potong bagian pucuknya sekitar tiga ruas (micro-cutting). Jangan memotongnya terlalu panjang, karena biasanya tidak menunjukkan hasil yang baik pada pembentukan akar.
- Bersihkan beberapa daun di bagian bawah tanaman untuk mengurangi proses penguapan. Pada bagian pangkal tanaman, celupkan pada hormon perakaran untuk membantu pertumbuhan akar. Sebab, zat tumbuh dalam tanaman zaitun biasanya tidak merata sehingga perlu zat tambahan untuk merangsang pertumbuhannya lebih baik.
- Siapkan media semai dalam wadah dari campuran tanah subur, pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:3. Pastikan media semai memiliki drainase yang baik dan bersifat porous (mudah menyerap air).
- Tanam bibit tanaman ke media semai dan sirami untuk memberi kelembapan. Kemudian, beri sungkup dengan plastik transparan dan letakkan di tempat yang lembap dan terlindung dari sinar matahari.
- Sirami dengan lembut setiap hari (penyiraman kabut atau tetes) secara rutin untuk menjaga kelembapannya. Namun jangan sampai tergenang.
- Bibit tanaman biasanya akan tumbuh dalam waktu 3 minggu. Ketika pertumbuhannya lebih kuat, tanaman dapat dipindah ke media yang lebih besar. Tanaman zaitun membutuhkan banyak sinar matahari (6 sampai 8 jam per hari) untuk pertumbuhan terbaiknya. Jadi ketika bibit tanaman sudah terbentuk, letakkan tanaman di tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung secara bertahap.
- Lakukan pemindahan (repotting) secara bertahap saat pertumbuhan semakin besar. Ketika melakukan repotting, jangan menguburnya terlalu dalam dari pot pertama, karena akar membutuhkan banyak ruang untuk tumbuh.
- Ketika tanaman semakin tumbuh besar, pindahkan ke lahan tanam. Buatlah lubang tanam lebih besar dari wadah penanaman. Kemudian masukkan tanaman ke dalam lubang tanam secara hati-hati. Jangan menambahkan tanah atau pupuk organik ke dalam lubang tanam. Biarkan tanaman menyesuaikan diri dengan lingkungan tanah barunya.
Pohon zaitun muda masih membutuhkan penyiraman rutin, terutama pada musim panas yang panjang. Namun setelah terbentuk, tanaman ini biasanya tidak terlalu membutuhkan perawatan yang intens. Untuk menghasilkan buah, pohon zaitun biasanya akan berbuah pada 2 hingga 3 tahun penanaman atau lebih lama. Ini biasanya juga tergantung pada lokasi penanaman.
Setelah terbentuk buah, pohon zaitun dapat berbuah sepanjang tahun hingga ratusan tahun. Jika menginginkan panen buah yang berlimpah, menanam beberapa varietas yang berbeda secara berdekatan biasanya direkomendasikan.
Di Indonesia, menanam zaitun membutuhkan persyaratan yang khusus. Dalam Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education tahun 2016, disebutkan bahwa menanam zaitun d Indonesia direkomendasikan pada tanah yang memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 8.5, kandungan garam rendah, suhu lingkungan 25 derajat Celsius, dan Kelembapan tinggi sekitar 95 derajat Celsius.
Jadi, itulah beberapa informasi cara menanam buah zaitun. Tanaman ini tumbuh baik di lingkungan yang panas, kering, subur, dan cerah. Jangan lupa juga bahwa mereka tidak menyukai kondisi lingkungan yang dingin dan basah.