Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/duytanphoto dan instagram.com/soniarizkikarai

Baru-baru ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan terbongkarnya kasus rumah jagal kucing di Medan. Melalui akun Instagram, seseorang mengunggah foto tas plastik yang berisi daging, potongan tubuh, hingga kepala kucing. 

Kasus tersebut sontak membuat warganet marah. Warganet tak hanya menganggapnya kejam, tapi juga termasuk tindakan tak bermoral kepada hewan. Kucing yang tak bersalah harus mati untuk keuntungan pribadi pelaku. Terlebih lagi, kucing yang menjadi korban tak jarang merupakan peliharaan milik warga sekitar. 

Di sisi lain, kucing bukanlah hewan yang seharusnya dikonsumsi oleh manusia. Pasalnya, hewan peliharaan tersebut dapat membawa beberapa risiko kesehatan untuk kita. Berikut ini penjelasannya!

1. Risiko infeksi toksoplasmosis

Default Image IDN

Kucing membawa banyak parasit di tubuhnya. Salah satu yang paling umum adalah Toxoplasma gondii yang dapat menyebabkan penyakit toksoplasmosis. Parasit protozoa ini umumnya menular kepada manusia melalui kotoran kucing dan konsumsi dagingnya. 

Toksoplasmosis biasanya menyerupai flu dengan gejala berupa tubuh terasa sakit, pusing, demam, pembengkakan limpa, hingga kejang. Penyakit ini sangat berbahaya untuk bayi, orang dengan gangguan imunitas, dan ibu hamil. 

Dilansir Mayo Clinic, toksoplasmosis yang ditularkan melalui daging kucing dapat menyebabkan komplikasi yang parah. Di antaranya kebutaan, ensefalitis (infeksi otak), hingga gangguan pendengaran pada bayi. 

2. Infeksi botulisme, keracunan bakteri yang serius

Editorial Team

Tonton lebih seru di